TEMPO.CO, Jakarta - EMC Corporation merilis hasil survei yang mengungkap 78 persen perusahaan di Indonesia melihat Departemen Teknologi Informasi (TI) sebagai pendorong bisnis strategis dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Selama ini TI difokuskan untuk untuk menciptakan efisiensi dan menghemat biaya.
Urutan tiga prioritas bisnis ketika menerapkan teknologi baru dalam perusahaan di Indonesia adalah mendapatkan pelanggan baru (39%), meningkatkan pengalaman pelanggan (36%), dan otomatisasi proses (35%). (Baca: Seberapa Aman Menyimpan Data di iCloud?)
Sebanyak 65 responden di Indonesia setuju bahwa perusahaan mereka melihat adanya peningkatan peran dari otomatisasi, seperti software define storage, sebagai hal penting dalam pertumbuhan bisnis.
"Harapan pelanggan telah mengalami perubahan besar," kata Jeremy Burton, President Products and Marketing EMC Corporation, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 2 September 2014. (Baca: TE Connectivity Perkenalkan Teknologi 24-Fiber)
Menurut Burton, saat ini pelanggan berharap dapat berinteraksi dengan pelanggan lain dan juga dengan banyak perusahaan lainnya secara online melalui mobile yang berkecepatan tinggi. "Agar tetap relevan dan kompetitif," kata Burton.
Hal ini seiring dengan survei EMC yang menyebutkan 66% responden di Indonesia mengharapkan teknologi generasi berikutnya, seperti mobile, sosial, cloud dan big data yang akan memberikan manfaat yang kompetitif bagi perusahaan.
Country Manager EMC Indonesia Adi Rusli mengatakan pertumbuhan big data yang sangat besar dari Internet of Things dan jangkauan jaringan mobile telah memicu peningkatan adopsi TI di bisnis di Indonesia. "Banyak perusahaan tertarik untuk memanfaatkan teknologi generasi mendatang, termasuk solusi hybrid cloud untuk memberikan nilai kompetitif perusahaan," kata dia.
Adapun survei dikumpulkan dari questionnaire yang tidak wajib setelah selesai pendaftaran acara EMC Forum yang digelar di Jakarta, Indonesia. Penelitian ini diikuti oleh 180 bisnis dan manajemen TI dan eksekutif, arsitek teknik, ilmuwan data dan manajer storage/infrastruktur dari berbagai bisnis di Indonesia.
MARTHA WARTA SILABAN
Berita lain
Kartu Karyawan Apple Bernama Sam Sung Laku 31 Juta
Calon PNS Kesulitan Login di Situs BKN
Seberapa Aman Menyimpan Data di iCloud?
Medan Magnet, Cara Baru Diagnosis Malaria
Nokia Ingin Edukasi Konsumen Melalui Lumia 530
EMC Corporation merilis hasil survei yang mengungkapkan 78 persen perusahaan di Indonesia melihat departemen Teknologi Informasi (TI) sebagai pendorong bisnis strategis dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Selama ini TI difokuskan untuk untuk menciptakan efisiensi dan menghemat biaya.
Urutan tiga prioritas bisnis ketika menerapkan teknologi baru dalam perusahaan di Indonesia adalah mendapatkan pelanggan baru (39%), meningkatkan pengalaman pelanggan (36%) dan otomatisasi proses (35%).
Sebanyak 65 responden di Indonesia setuju bahwa perusahaan mereka melihat adanya peningkatan peran dari otomatisasi, seperti software define storage sebagai hal penting dalam pertumbuhan bisnis.
"Harapan pelanggan telah mengalami perubahan besar," kata Jeremy Burton, President Products and Marketing EMC Corporation, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 2 September 2014.
Menurut Burton, saat ini pelanggan berharap dapat berinteraksi dengan pelanggan lain dan juga dengan banyak perusahaan lainnya secara online melalui mobile yang berkecepatan tinggi. "Agar tetap relevan dan kompetitif," kata Burton.
Hal ini seiring dengan survei EMC yang menyebutkan 66% responden di Indonesia mengharapkan teknologi generasi berikutnya seperti mobile, sosial, cloud dan big data akan memberikan manfaat yang kompetitif bagi perusahaan.
Country Manager EMC Indonesia, Adi Rusli mengatakan pertumbuhan big data yang sangat besar dari Internet of Things dan jangkauan jaringan mobile telah memicu peningkatan adopsi TI di bisnis di Indonesia. "Banyak perusahaan tertarik untuk memanfaatkan teknologi generasi mendatang termasuk solusi hybrid cloud untuk memberikan nilai kompetitif perusahaan," kata dia.
Adapun survei dikumpulkan dari questionnaire yang tidak wajib setelah selesai pendaftaran acara EMC Forum yang digelar di Jakarta, Indonesia. Penelitian ini diikuti oleh 180 bisnis dan manajemen TI dan eksekutif, arsitek teknik, ilmuwan data dan manajer storage/infrastruktur dari berbagai bisnis di Indonesia.
MARTHA WARTA SILABAN