Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Reptil Purba Mirip Monster di Film Avatar

image-gnews
Pterosaurus. Foto: palaeos.com
Pterosaurus. Foto: palaeos.com
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Dalam film animasi Avatar yang disutradai James Cameron, ada adegan makhluk serupa manusia bertubuh biru mengendarai burung-burung raksasa. Ternyata di bumi pernah hidup makhluk purba yang fisiknya mirip dengan monster penerbang dalam film Avatar tersebut.

Para ilmuwan mengumumkan temuan fosil baru makhluk purba di Cina yang dijuluki Ikran, nama monster penerbang di film Avatar. Ada dua spesimen yang dipelajari para peneliti. Makhluk itu adalah spesies baru dari keluarga reptil  terbang pterosaurus yang hidup sekitar 120 juta tahun silam. Para peneliti memberinya nama Ikrandraci avatar yang berarti naga Ikran dari Avatar karena fisiknya menggambarkan citra monster penerbang di film itu.

Pterosaurus dari Periode Cretacious itu memiliki bagian tubuh seperti bilah pada rahang bawahnya. "Struktur kepalanya mirip dengan Ikran di dalam film Avatar, tapi tentu saja tak seorang pun atau apapun yang bisa menunggangi mereka," kata Xiaolin Wang, ahli paleontologi dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology, Chinese Academy of Sciences, di Beijing.

Pterosaurus adalah kelompok vertebrata penerbang pertama di bumi yang kemudian disusul oleh kemunculan burung dan kelelawar. Pterosaurus hidup antara 220 juta hingga 65 juta tahun lalu. Mereka ikut punah bersama dinosaurus darat ketika asteroid raksasa menghantam bumi yang mengubah total kondisi atmosfer planet. (Baca: Asteroid Ubah Total Muka Bumi )

Reptil terbang itu, menurut laporan yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports, memiliki kantong tenggorokan mirip dengan yang dimiliki burung pelikan. Diperkirakan spesies purba itu mengkonsumsi ikan-ikan kecil di perairan air tawar dengan cara terbang rendah sambil memasukkan paruhnya ke dalam air. Kantong itu menjadi tempat penampungan ikan yang mereka tangkap.

Alexander Kellner, ahli paleontologi dari National Museum, Brasil, yang ikut dalam riset itu menyebutkan fosil Ikrandraci avatar yang ditemukan di lokasi penggalian di provinsi Liaoning, Cina, punya bentang sayap sepanjang 2,5 meter. Reptil tersebut hidup di wilayah hangat yang memiliki beragam tumbuhan bersama dinosaurus berbulu, burung dan mamalia. (Baca: Ilmuwan Temukan Fosil Burung Bersayap Empat)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kellner, reptil itu mempunyai struktur mirip kait di bagian belakang rahang bawah yang diperkirakan sebagai ujung dari kantong di tenggorokannya. Gigi-gigi makhluk itu berukuran kecil untuk menjebak ikan-ikan. "Tentu saja tak ada manusia bertubuh biru di masa Cretacious," canda Kellner.

REUTERS | LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
5 Juta Username dan Password Gmail Bocor 
Studi Psikologi: Insiden MH370 Hasil Konspirasi
Ini Para Pesaing Dell Vostro 3900
Kabar Gembira, Lubang di Lapisan Ozon Mengecil
Ini Spesifikasi PC Mini Tower Dell Vostro 3900 
Komputasi Awan Diklaim Tingkatkan Profit UKM  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia