TEMPO.CO, Boston - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada lebih dari 2.800 kasus ebola di seluruh Afrika Barat. Selain informasi data dari WHO, pengguna Internet bisa memantau langsung di mana dan berapa banyak virus ebola dengan mengakses situs HealthMaps.
Dikutip dari Internasional Business Times, Rabu, 24 September 2014, HealthMaps menggunakan algoritma untuk menjelajahi puluhan ribu situs di media sosial, berita lokal, website pemerintah, jaringan sosial kesehatan, dan sumber-sumber lain untuk melacak wabah penyakit. HealthMaps sudah digunakan untuk melacak ebola sejak 14 Maret lalu saat wabah ini masih disebut "demam aneh".
Baca Juga:
"HealthMaps menunjukkan beberapa sumber informal untuk membantu menggambarkan apa yang terjadi setelah wabah ebola tersebar. Data ini sangat bermanfaat untuk lembaga kesehatan," kata pendiri HealthMaps, John Brownstein. (Baca: November, Infeksi Ebola Akan Capai 20 Ribu Kasus)
HealthMaps dioperasikan oleh 45 peneliti, epidemiologis, dan pengembang perangkat lunak di rumah sakit anak di Boston, Amerika Serikat. Awalnya, HealthMaps digunakan untuk melacak epidemi flu babi pada 2006. HealthMaps memuat informasi lain, meliputi lokasi spesifik, jumlah kasus baru yang ditemukan, dan laporan kematian terbaru. HealthMaps juga bisa dijadikan sebagai "sistem peringatan" untuk semua orang. (Baca: Frustasi, Pasien Ebola Cari Vaksin di Pasar Gelap)
Sejatinya, HealthMaps memang bukanlah satu-satunya situs yang bisa melacak penyakit. Google Flu Trends dan Global Public Heath Intelligence Network juga dapat digunakan sebagai sumber data tentang wabah penyakit yang sedang menyebar di seluruh dunia.
RINDU P. HESTYA | AP | INTERNATIONAL BUSINESS TIMES
Berita Lain:
Satelit India Berhasil Mendarat di Orbit Mars
Melihat Pria Gay atau Bukan Lewat Aplikasi GPS
ZTE Kembangkan Teknologi Jaringan NFV dan SDN