Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Ini Bakar Duit Jadi Bahan Bakar Alternatif  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Bahan bakar alternatif dari daun kering buatan Suki Widodo. TEMPO/Prima Mulia
Bahan bakar alternatif dari daun kering buatan Suki Widodo. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bantul - Mengolah limbah dari ampas tebu, sekam, jerami, atau limbah kayu (grajen) menjadi bahan bakar alternatif sudah biasa dilakukan. Namun, menjadikan uang sebagai bahan bakar, apakah tak sayang?

Sebuah industri kecil, PT Greeno Inovasi Energy di Dusun Patalan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, melakukan inovasi tersebut. Perusahaan ini memanfaatkan uang kertas yang sudah tidak beredar dan tidak dipakai menjadi bahan baku pembuatan bahan bakar.

"Kami mengolah limbah uang kertas. Dalam sebulan bisa dapat 50-70 ton uang kertas," kata pengelola PT Greeno, Arya Purbaya, saat ditemui di pabriknya, Kamis, 23 Oktober 2014. Uang kertas yang diterima PT Greeno sudah dalam kondisi dihancurkan.
Limbah uang kertas itu dicampur dengan bahan perekat, lalu digiling dengan mesin yang disebut pellet miil. Disebut pellet lantaran bentuk bahan bakar yang dihasilkan dari limbah uang kertas tersebut seperti pellet makanan ikan.

Harga bahan bakar alternatif dari uang kertas ini, menurut Arya, lebih murah ketimbang kayu atau arang. Kayu atau arang dijual Rp 3.000-5.000 per kilogram, sedangkan pellet uang kertas ini hanya Rp 450. Satu kilogram biomass pellet bisa digunakan sebagai bahan pembakaran hingga dua jam.

Hanya saja, menurut Direktur Pemasaran PT Greeno Ayus Dodi Kirana, hasil pembakaran pellet uang kertas ini belum ramah lingkungan. Berdasarkan pengamatan Tempo, seusai pembakaran, kompor ditutup untuk mematikan api. Saat itulah asap putih keluar dari celah kompor. "Kami merekomendasikan proses pembakarannya tidak di dalam ruangan," kata Ayus.

Saat pembakaran berlangsung, tak ada asap keluar. Api bahan bakar alternatif ini berwarna kuning. Adapun bahan untuk menyalakan api bisa menggunakan spiritus, minyak tanah, atau minyak goreng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah pengusaha telah memesan bahan bakar pellet dari uang kertas ini. Salah satunya industri gula semut di Kulon Progo, Madukismo. "Kalau menggunakan arang, pabrik gula bisa menghabiskan Rp 4 miliar. Sedangkan dengan biomass pellet bisa menekan separuhnya," kata Monita Indrayanti selaku pembina usaha biomass pellet.

Bahan baku biomass pellet juga tak harus limbah uang, tetapi juga bisa menggunakan limbah ampas tebu. Pabrik teh di Bandung telah memesan biomass dari limbah ampas tebu khusus untuk teh yang diekspor ke Jepang. "Biomass pellet dari ampas tebu bisa menghasilkan aroma teh yang beda. Orang Jepang suka," kata Monita.

PITO AGUSTIN RUDIANA



Topik terhangat:

Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Naik Taksi, Putri Jokowi Akhirnya Ikuti Tes CPNS
Pesawat Australia Mendarat karena Diancam Ditembak
Dalam Hitungan Jam, ISIS Perkosa Wanita Yazidi 30 Kali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

10 Juni 2023

Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.


DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

21 Februari 2022

Foto udara TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 24 September 2021. Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lahan baru seluas 7,5 hektare sebagai upaya menampung jumlah sampah yang telah mencapai ketinggian 50 meter, sehingga nantinya total luas lahan TPST menjadi 117,5 hektare. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

Pemprov DKI Jakarta akan mengolah 2.000 ton sampah setiap hari yang ada di TPST Bantargebang menjadi 750 ton bahan bakar alternatif.


Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

29 Januari 2022

LMDH Porsche. tracednews.com
Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

Baik Porsche maupun Audi akan menggunakan sasis Multimatic pada mobil balap LMDh masing-masing. Mesin hybrid V8 twin-turbo diuji di Weissach.


RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

3 Maret 2021

RDF Jeruk Legi Kabupaten Cilacap mampu mengolah sampah hingga 140 ton dalam sehari. Kredit: Twitter/Ditjen Cipta Karya
RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

Pakar teknologi lingkungan ITB Enri Damanhuri menyebut RDF cocok untuk pengelolaan sampah di Indonesia.


Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

9 Februari 2021

Pesawat KLM terlihat diparkir di Bandara Schiphol di Amsterdam, Belanda, 2 April 2020. [REUTERS / Piroschka van de Wouw / File Photo]
Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

Maskapai penerbangan Belanda, KLM, menjadi yang pertama menerbangkan pesawat dengan campuran bahan bakar kerosin sintetis dari Amsterdam ke Madrid.


Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

10 Maret 2017

ilustrasi bahan bakar nipah
Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

Bioethanol nira aren sangat prospektif dan sangat membantu masyarakat perdesaan memenuhi bahan bakar rumah tangga.


Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

11 Februari 2017

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution usai rapat koordinasi membahas harga gas industri di Gedung Kemenko Perekonomian, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika
Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

Riset pengembangan biosolar dengan mencampurkan solar dengan hasil olahan kelapa sawit sudah dilakukan di Indonesia barat.


PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

9 September 2015

ilustrasi bahan bakar nipah
PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

Sambil berharap serapan bioetanol oleh Pertamina, PT Enero menandatangani kontrak dengan PT Total Oil Indonesia yang akan membeli 135 ribu liter/tahun


PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

1 September 2015

ilustrasi bahan bakar nipah
PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

PTPN X optimistis bioetanol makin menarik perhatian pasar.


Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

15 Juli 2015

Petugas SPBU melayani pembeli bensin, para petugas tidak terlihat terganggu ketika mengunakan pakaian adat Jawa ketika bertugas. Sukoharjo, Jawa Tengah, 21 April 2015. TEMPO/Bram Selo Agung
Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hadir untuk memberikan pilihan yang lebih banyak