TEMPO.CO, Jakarta - Saat dunia sedang fokus untuk memberantas ebola, sejumlah orang justru memanfaatkannya untuk kejahatan atau mencari keuntungan. Tim keamanan online dari SpiderLabs Trustwave melaporkan bahwa sejumlah peretas menyebar surel dengan kedok Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan ebola.
Tim dari Trustwave ini menerima laporan bahwa peretas menyebar e-mail palsu dalam bentuk peringatan bahaya ebola. E-mail spam ini memang terlihat resmi dan asli karena ada lambang WHO di bagian bawahnya. (Baca: Situs HealthMaps Bantu Petakan Kasus Ebola)
Namun, saat pengguna membuka tautan, virus diam-diam akan menyerang komputer pengguna yang memungkinkan peretas dengan mudah mengakses setiap bagian komputer, termasuk dari webcam. Setelah masuk ke perangkat keras, peretas akan dengan mudah mencuri dokumen, data, dan foto, bahkan tanpa diketahui oleh pengguna.
"Tidak mengherankan jika peretas menggunakan peristiwa besar seperti bencana alam dan penyakit untuk memikat calon korban dan menyebar malware mereka," kata ahli dari Trustwave, seperti dilaporkan Daily Star, Kamis, 23 Oktober 2014.
Lebih berbahaya lagi, virus ini tidak dapat terdeteksi oleh software anti-virus sekali pun. Untungnya, sejauh ini baru sedikit korban yang melaporkan kejadian ini. Menurut perkiraan, surel spam ini berasal dari Meksiko. Namun, hal tersebut juga belum dapat dipastikan. (Baca: Diluncurkan, Microsoft Azure Bantu Berantas Ebola)
"Untuk menghindari virus, sebaiknya pengguna tidak meng-klik link web yang tidak diminta atau lampiran dalam pesan e-mail dari alamat yang tidak dikenal atau mecurigakan," kata tim Trustwave.
RINDU P. HESTYA | DAILY STAR
Berita Lain:
Stephen Hawking Resmi Bergabung ke Facebook
Petinggi Google Pecahkan Rekor Dunia
2030, Emisi Karbon Diharapkan Berkurang 40 Persen