Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sulitnya Mendaratkan Robot Philae Di Komet

image-gnews
Poster misi Rosetta yang merupakan gabungan dari berbagai gambar untuk menggambarkan pendaratan pesawat Philae ke komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.  Citra komet itu diambil dengan kamera navigasi di Rosetta. AP/ESA
Poster misi Rosetta yang merupakan gabungan dari berbagai gambar untuk menggambarkan pendaratan pesawat Philae ke komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Citra komet itu diambil dengan kamera navigasi di Rosetta. AP/ESA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Robot Philae yang diluncurkan dari wahana induk Rosetta sukses mendarat di atas komet Churyumov-Gerasimenko, 12 November 2014, pada pukul 23.05 WIB. Ini adalah kali pertama manusia berhasil menempatkan wahana di permukaan komet yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Selain harus menstabilkan gerakan wahana, gravitasi adalah masalah besar yang dihadapi para operator untuk mendaratkan Philae.

Misi Rosetta sudah dirancang 25 tahun yang lalu. Pada 2004, Rosetta meluncur dari Bumi dan memulai misinya memburu Churyumov-Gerasimenko. Misi itu dirancang oleh Badan Antariksa Eropa yang bekerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat. Komet itu pertama kali dikenali pada 1969 oleh astronom Uni Soviet Klim Churyumov dan Svetlana Gerasimenko.

Sejak peluncuran, Rosetta dan Philae menempuh jarak lebih dari enam miliar kilometer memburu Churyumov-Gerasimenko. Pendaratan Philae adalah tonggak baru dalam sejarah riset antariksa. "Kami yang pertama melakukannya dan penghargaan itu akan bertahan selamanya," kata Direktur ESA Jean-Jacques Dordain seperti ditulis Guardian, 13 November 2014. (Baca: Robot Ini Sukses Mendarat di Komet  )

Keberhasilan Philae mendarat di komet adalah hadiah terbesar bagi para ilmuwan di Pusat Kendali Darmstadt, Jerman. Mendaratkan wahana sebesar kulkas di obyek  yang bergerak dengan kecepatan tinggi seperti komet adalah tantangan besar. Komet Churyumov-Gerasimenko mengorbit matahari dengan kecepatan mencapai 135 ribu kilometer per jam. Mereka harus menyesuaikan gerakan wahana dengan komet.

Ketika peneliti ESA menerima citra komet Juli lalu, mereka ragu bisa mendaratkan wahana dengan aman di komet yang berbentuk seperti bebek itu. Permukaan komet juga menjadi masalah karena bentuknya berbukit-bukit. Jika gagal mendaratkan Philae, robot itu berisiko terbalik, terdampar, dan tidak berfungsi lagi.

Rosetta menghabiskan waktu berminggu-minggu terbang mengitari komet untuk memetakan permukaan. Syarat lokasi pandaratan adalah lahan yang datar dan tidak memiliki penghalang batu-batu besar. Lokasi pendaratan juga harus menghadap ke seluruh area komet dan mendapat banyak cahaya matahari supaya Philae bisa mengisi ulang baterainya. Dari lima lokasi pendaratan potensial, operator memilih area seluas satu kilometer persegi di bagian “kepala” komet yang dinamai Agilkia.

Gravitasi juga menjadi masalah besar saat operator berusaha mendaratkan Philae di atas Churyumov-Gerasimenko. Komet itu memiliki gravitasi yang sangat rendah. Philae berisiko terpelanting kembali ke ruang angkasa jika gagal mendarat. Kondisi dan kekuatan material permukaan Churyumov-Gerasimenko pun belum jelas, namun Philae didesain bisa mendarat di permukaan sekeras batu hingga yang lembut seperti tepung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Butuh waktu tujuh jam untuk mendaratkan Philae di atas Churyumov-Gerasimenko. Informasi yang diterima Pusat Kendali dari Philae menyebutkan kaki-kaki robot itu melesak sekitar 4 sentimeter saat mendarat. Hal itu menandakan permukaan komet cukup lunak. Philae dilengkapi dengan harpun kembar untuk menambatkan wahana.

Kepala Operasional Misi ESA Paolo Ferri mengkonfirmasi harpun berhasil ditembakkan, namun belum jelas apakah menembus permukaan komet. Jika gagal, para operator mempertimbangkan menembak ulang harpun yang bisa mengamankan posisi Philae di atas permukaan komet. Ada pun sekrup-sekrup di kaki Philae dikabarkan bekerja dengan baik sehingga robot itu tertambat di permukaan komet. Dalam misi yang berjalan hingga Maret tahun depan, Philae akan mengumpulkan dan menganalisis sampel tubuh komet Churyumov-Gerasimenko.

BBC | ESA | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Skype Bakal Gantikan Lync di Office 365
Robot Ini Sukses Mendarat di Komet 
Blackberry Passport Diklaim Cocok untuk Jurnalis 
Siap-siap, Path Buka Kantor di Indonesia Awal 2015 
Pengguna Path di RI Paling Gemar Unggah Meme 
Pengguna Facebook Messenger Tembus 500 Juta


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia