TEMPO.CO , Jakarta: - Sebuah produk yang dijual secara online pada umumnya memiliki harga yang berbeda dengan produk yang dijual offline atau di toko retail. Begitu juga dengan telepon pintar seperti Xiaomi Redmi 1S. Misalnya saja di gerai milik PT Erajaya Group, Erafone. Harga yang dibanderol adalah Rp1,549 juta. Sedangkan di situs Lazada, harga Xiaomi Redmi 1S hanya Rp1,499 juta.
"Penjualan offline memang lebih mahal, karena harus membayar sewa tempat dan biaya operasional," ujar Chief Executive Officer Retail Erajaya Group, Jeremy Sim, di Jakarta, Jumat, 14 November 2014. Namun demikian, Jeremy dia tidak khawatir dengan prospek penjualan Redmi 1S di Tanah Air. Alasannya, produk tersebut menghadirkan beragam inovasi dengan harga yang tetap terjangkau.
Erajaya sebelumnya sudah menjadi mitra resmi Xiaomi dan memasarkannya lewat situs Lazada. Sejak diperkenalkan dua bulan lalu, Redmi 1S diklaim laris manis dengan total penjualan 850 ribu unit.
Jeremy menyebutkan rencana menghadirkan varian lain produk Xiaomi ke toko retail. Untuk menghadirkannya, kata dia, Erajaya masih melihat respons masyarakat terhadap Redmi 1S. "Kami juga tertarik memasarkan televisi, set top box, dan router-nya," kata Jeremy.
Xiaomi yang dikenal sebagai Apple dari Cina, sudah resmi bersaing ke pasar retail. Perusahaan sebelumnya melakukan strategi tersebut di Malaysia, Singapura, dan Filipina (baca juga: Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia).
Adapun di Indonesia, selain bermitra dengan Erajaya, Xiaomi menggandeng distributor PT Trikomsel. Baik Erajaya maupun Trikomsel mulai menjual Redmi 1S di gerainya mulai Jumat, 14 November 2014 (baca juga: Xiaomi Jadi Produsen Smartphone Terbesar Ketiga).
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
Ahok Dilantik, FPI Keluarkan Tiga Ancaman