Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Papua Barat Kaya dengan Fauna Unik  

image-gnews
Sejumlah anak warga suku kawe bermain di tepi Laut Kawe di Kawasan Konservasi, Kepulauan Wayaq Raja Ampat Papua (14/05) Tempo/Amston Probel
Sejumlah anak warga suku kawe bermain di tepi Laut Kawe di Kawasan Konservasi, Kepulauan Wayaq Raja Ampat Papua (14/05) Tempo/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keunikan fauna di wilayah Papua Barat dipengaruhi oleh aktivitas geologis yang terjadi 10 juta tahun silam. Pergerakan lempeng benua menyebabkan munculnya wilayah daratan baru dari dasar laut di sekitar pulau yang menyerupai burung itu. Salah satu daratan yang muncul akibat aktivitas geologis purba itu adalah bagian "leher" yang menghubungkan "kepala" dan "tubuh" pulau Papua. Lapisan baru yang terangkat itu menjadi jembatan dan rumah baru spesies daratan Papua.

Laurent Pouyaud, peneliti dari Institute of Research for Development (IRD), Prancis, mengatakan bagian "leher burung" pulau Papua itu adalah daratan yang naik dari dasar laut akibat aktivitas geologis. "Wilayah itu adalah sedimen yang terbentuk karena tabrakan antara lempeng Australia dan Pasifik," kata Pouyaud seusai pemaparan hasil ekspedisi Lengguru di gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat, 28 November 2014.

Tim ekspedisi Lengguru beranggotakan lebih dari 50 peneliti gabungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institute of Research for Development (IRD) Prancis, Akademi Perikanan Sorong, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kaimana, Universitas Negeri Papua, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Musamus. Mereka menjelajah wilayah Pegunungan Lengguru dan perairan Kaimana untuk membuat data biodiversitas. Hingga saat ini belum ada data zoologi dan botani di wilayah tersebut. (Baca: Lengguru, Ekspedisi Ilmiah Terbesar Indonesia)

Pouyaud mengatakan pergerakan dan tumbukan lempeng Australia dan Pasifik membuat lapisan batuan di dalam laut Papua naik dan menjadi daratan baru. Lapisan baru itu bergerak sejauh 5-10 sentimeter per tahun. "Keliatannya sedikit ya, tapi bayangkan itu terjadi selama jutaan tahun dan akhirnya membentuk jembatan yang menghubungkan wilayah kepala dan tubuh Pulau Papua," kata dia.

Lapisan baru itu sebagian besar terdiri dari batuan karst. Selain bergerak naik akibat pergeseran lempeng benua, lapisan itu juga dikikis dan dibentuk oleh cuaca, air, dan temperatur. "Saat ini lapisan karst itu ada hingga kedalaman lebih dari 2.000 meter," kata dia. Pouyaud mengatakan banyak spesies yang awalnya menghuni lapisan karst di bawah laut akhirnya beradaptasi ketika tempat tinggal mereka menjadi daratan. "Banyak juga spesies yang diduga menyeberang dari bagian kepala ke tubuh Pulau Papua atau sebaliknya," katanya.

Selanjutnya: Contoh spesies yang terpengaruh aktivitas geologis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia