TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 84 siswa sekolah dasar dari lima negara mengikuti Challenge for Future Mathematicians (CFM) 2014 di Kota Bogor. Lomba yang berlangsung 27-28 Desember ini meliputi tes perseorangan dan kompetisi puzzle berkelompok. “Selain menguji kemampuan matematika, tujuan lomba ini untuk membina persahabatan antar calon matematikawan di Asia,” kata Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Se-Ikhlasnya, Ridwan Hasan Saputra. (Baca: Tim Indonesia Juara Umum Lomba Matematika di India)
Lima negara yang mengirimkan pesertanya adalah Malaysia, Thailand, Filipina, Hongkong dan Indonesia. Lomba yang diadakan di Hotel Pangrango 2, dibuka Elvira, perwakilan Indonesia di Badan Eksekutif International Mathematics Competition (IMC). Hadir dalam acara pembukaan Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Edgar Suratman.
Elvira menjelaskan kompetisi CFM yang baru pertama kali diadakan ini akan diusulkan masuk dalam kalender IMC. Setiap tahun lembaga yang bermarkas di Taiwan ini mengadakan lomba dan Indonesia diwakili tim dari Kementrian Pendidikan Nasional dan lembaga KPM. “CFM ini jadi ajang pemanasan pelajar Indonesia mengikuti kompetisi di luar negeri,” kata Elvira. (Baca: Perempuan Iran Terima 'Nobel' Matematika)
Lembaga bimbingan belajar KPM yang berkantor pusat di Bogor menjadi tuan rumah lomba. Ridwan yang menjadi pemrakarsa kompetisi ini menjelaskan keunikan CFM yakni lomba puzzle kertas dan kayu. Lomba ini, katanya, mengeksplorasi logika para peserta. Peserta juga menguji beberapa peluang yang dikaitkan dengan rumus matematika. Lomba puzzle ini berkelompok dimana setiap tim beranggotakan 4 peserta.
Fachri, Ketua Panitia CFM menjelaskan Ahad, 28 Desember 2014 ini, peserta diajak keliling Bogor menggunakan angkot. Mereka mengunjungi Padepokan Pelataran Paku Jajar Sipatahunan untuk membuat berbagai alat musik dari bambu. Selain itu memainkan angklung dengan intruksi dari budayawan Dasep Arifin dan mengunjungi Istana Bogor.
UWD
Terpopuler: