Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Katak Bisa Melahirkan Ditemukan di Sulawesi

image-gnews
Kodok L. Larvaepartus.   REUTERS/Jim McGuire/Handout
Kodok L. Larvaepartus. REUTERS/Jim McGuire/Handout
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Djoko Tjahjono Iskandar dan Jimmy A. McGuire takjub ketika katak di dalam genggamannya melahirkan kecebong. Katak itu mereka temukan di Desa Uaemate, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Di lapangan, mereka menyaksikan perilaku unik satwa itu. "Kami mengamati kelahiran itu secara langsung dalam 19 kesempatan," kata Djoko, ahli herpetologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada kesempatan lain, Djoko, Jimmy, dan Ben J. Evans menemukan kecebong hidup dalam bagian sistem reproduksi bernama oviduk serta di dalam tas plastik tempat tim mengumpulkan katak. (Lihat: Katak Kaca Costa Rica Menyamar Demi Telur)

"Katak baru ini adalah satu dari 10 atau 12 spesies yang fertilisasi internalnya berkembang, dan hanya satu-satunya yang melahirkan kecebong," kata Jimmy A. McGuire dari University of California, Berkeley. Temuan McGuire bersama Djoko dan Ben J. Evans dari McMaster University di Kanada memang mengejutkan.

Maklum, biasanya katak berkembang-biak dengan cara bertelur, bukan melahirkan. Karena itu, katak baru ini dimasukkan ke golongan hewan yang berkembang biak secara ovovivipar. Artinya, embrio tetap berkembang di telur yang berada di dalam tubuh induk, tapi keluar dari tubuh induk dalam kondisi sudah menetas. (Baca: Ditemukan, Katak Bersuara Mirip Kucing)

Ovovivipar ini berbeda dengan ovipar (bertelur) dan vivipar (melahirkan). Spesies katak baru ini dinamai Limnonectes larvaepartus, sesuai dengan sifatnya: mampu melahirkan larva atau kecebong. Temuan unik ini mereka publikasikan di jurnal PLOS ONE edisi Rabu, 31 Desember 2014.

Menurut Djoko, katak jenis ini sudah dia jumpai saat melakukan survei keragaman kodok di Sulawesi pada 1996. Namun, perilaku melahirkan baru dia saksikan dalam penelitian lapangan beberapa waktu lalu. Bagaimana katak yang biasanya melakukan pembuahan eksternal (tidak ada penyatuan antara sel sperma dan sel telur di dalam tubuh) bisa melahirkan masih menjadi misteri.

Hampir semua dari 6.000 spesies katak di dunia menggunakan fertilisasi eksternal, yaitu betina bertelur saat kawin dan katak jantan melepaskan sperma untuk membuahi telur itu. Walhasil, Limnonectes larvaepartus disebut-sebut sebagai satu-satunya jenis katak yang mampu melahirkan kecebong. (Baca: Aneh, Kodok di Cina Ini Berkumis)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ben Tapley, koordinator herpetologi di Zoological Society of London, takjub atas temuan baru ini. Dia menyebutnya "totally out of the blue" alias benar-benar di luar dugaan. "Sebenarnya, ini katak yang hampir punah," kata Tapley. "Sangat jarang ditemui di hutan."

Memang ada 25 spesies Limnonectes di Sulawesi, tapi hanya empat yang telah diteliti, termasuk larvaepartus ini. Dua kecebong yang lahir memiliki panjang sekitar 1,5 sentimeter. Menurut Tapley, spesies ini sepertinya menemukan modus reproduksi baru. "Ada lebih dari 40 spesies pada amfibi, tapi temuan yang satu ini jelas benar-benar unik."

Dia menjelaskan, Pulau Sulawesi, tempat katak itu ditemukan, merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Ancaman alih fungsi hutan di pulau itu terus meningkat, dan ini mengancam kelangsungan hidup satwa, termasuk Limnonectes larvaepartus. "Kita harus meneliti spesies ini sebelum terlambat," katanya.

MAHARDIKA | UNTUNG WIDYANTO | PLOSONE.ORG | BBC | REUTERS

Berita Terpopuler:
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?