TEMPO.CO, California - Sepanjang 2014, raksasa teknologi Amerika Serikat, Google, membuktikan dominasinya di dunia digital. Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, ini menguasai 67 persen pasar mesin pencari untuk komputer. Saat didirikan pada 1998, Google memiliki misi sebagai mesin pengatur informasi di seluruh dunia.
Kini, Google tidak hanya dikenal sebagai penyedia informasi. Google pun dicap sebagai penguasa teknologi. Pencinta teknologi pun berharap banyak dari Google. Nah, berikut ini dua kejutan yang dinanti dari Google pada 2015.
Google Glass Versi Konsumen
Kacamata pintar ini menjadi fenomena saat diluncurkan pada 2012. Google mengklaim sebagai yang pertama menciptakan perangkat siap pakai (wearable) berkoneksi Internet. Google Glass pun dipasarkan secara terbatas pada 2013. Sayangnya, pada 2014, popularitasnya meredup. (Baca: Google dan Apple Bagaikan Yin dan Yang)
"Banyak yang berharap Google Glass dipasarkan secara luas dengan harga terjangkau," tulis situs CNET, Senin, 5 Januari 2015. Satu unitnya yang dibanderol US$ 1.500 atau sekitar Rp 18,9 juta dianggap terlalu mahal.
Memasarkan produk ini bukanlah perkara mudah. Google terbentur peraturan mengenai privasi. Sebab, Google Glass dilengkapi perekam gambar dan suara. Motion Picture Association of Amerika pun resmi melarang pengunjung bioskop yang mengenakan Google Glass.
Era Android
Penerapan konsep Android di mana saja dianggap bukan hal yang sulit bagi Google. Pasalnya, kini Android telah berhasil menguasai pasar sistem operasi. Pangsa pasar Android di seluruh dunia mencapai lebih dari 80 persen pada 2014. Tahun ini, Google diperkirakan masih mampu mempertahankan hal tersebut.
Pencapaian tersebut belum membuat Google puas. Pada September lalu, Google meluncurkan Android One, yang menerapkan konsep telepon pintar berkualitas dengan harga terjangkau. Proyek ini diawali di India, kemudian Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka. Rencananya, Google bakal memperluas Android One ke Filipina dan Indonesia.
"Android akan hadir lewat ponsel yang lebih baik dibanding sebelumnya," ujar Senior Vice President Google Sundar Pichai. Dia menyebut Android teranyar, Lollipop, merupakan karya Google paling ambisius. (Baca: Google Mulai Perbarui Lollipop)
Selain dua hal yang disebutkan, Google kini tengah berambisi memacu pemasukan iklan lewat YouTube. Iklan di situs video ini merupakan salah satu pundi-pundi utama Google selain dari mesin pencari dan Android.
Strategi menggaet lebih banyak pengiklan dimulai pada Februari lalu, ketika Google bermitra secara resmi dengan Magna Global, yang merupakan salah satu perusahaan iklan terbesar di dunia. "Google juga akan bekerja sama dengan berbagai merek ternama," ujar analis dari lembaga B. Riley and Co, Sameet Sinha. Kita tunggu saja, kejutan apa yang akan dihadirkan Google.
CNET | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?
Apa Kata Gerrard Setelah Jadi Pahlawan Liverpool?
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok