Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Temukan Bercak Putih Misterius di Ceres  

image-gnews
AP/NASA/JPL
AP/NASA/JPL
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sebuah bercak putih yang berkedip-kedip di planet kerdil Ceres membuat para ilmuwan NASA garuk-garuk kepala. Serangkaian gambar bercak putih itu diambil oleh wahana antariksa Dawn yang bergerak mendekati Ceres di sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter pada 13 Januari lalu.

"Kami bisa memastikan bahwa itu adalah bagian Ceres yang memantulkan lebih banyak sinar matahari," kata Marc Rayman, kepala misi dan direktur teknik untuk misi Dawn, seperti dikutip dari Space.com, Senin, 26 Januari 2015.

Gambar-gambar terbaru memperlihatkan daerah terang dan gelap pada wajah Ceres yang menggambarkan fitur permukaan seperti kawah. Namun hingga saat ini para ilmuwan NASA tetap belum bisa memecahkannya, termasuk soal fitur bercak putih. "Kami tidak tahu, tapi itu pasti menarik," kata Rayman.

Ceres merupakan obyek unik dalam tata surya. Ia tidak hanya obyek terbesar di sabuk asteroid yang dikelompokkan sebagai sebuah asteroid. Ceres juga diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Berdiameter 950 kilometer atau seukuran wilayah Texas, Ceres adalah planet kerdil terkecil di tata surya. (Baca: Ilmuwan Ungkap Asal-usul Iklim Planet Mars)

Untuk mempelajari Ceres dari dekat, NASA meluncurkan wahana antariksa Dawn sejak 27 September 2007. Pada 2011, Dawn sempat disetel ke mode hibernasi selama setahun di asteroid Vesta, obyek terbesar kedua di sabuk asteroid. Wahana yang dibangun dengan biaya US$ 466 juta ini ditargetkan memasuki orbit Ceres pada 6 Maret mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ilmuwan menyatakan Ceres berbagi banyak kesamaan dengan sebagian besar planet luar pada tata surya. Ceres berbeda dengan Vesta yang berbagi sifat dengan planet-planet dalam, seperti Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. (Baca: Asteroid Ubah Total Muka Bumi)

Yang membuat Ceres semakin menarik untuk dipelajari adalah komposisinya. Para ilmuwan memperkirakan 25 persen dari massa Ceres terdiri atas air. Ini berarti batu angkasa itu mengandung air segar lebih banyak daripada bumi. "Kami telah mengamati uap air menyembur dari permukaan Ceres, mungkin hasil letusan gletser es yang mirip gunung api," kata Rayman.

SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Terpopuler:
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Kegiatan Christopher dan Ali Sebelum Tabrakan 
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

12 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.