Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Masakan India Lezat? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Meen Moily, masakan ikan bawal dari Kerala, India. TEMPO/Dianing Sari
Meen Moily, masakan ikan bawal dari Kerala, India. TEMPO/Dianing Sari
Iklan

TEMPO.CO, New Delhi - Siapa yang tak kenal hidangan kari yang berasal dari India? Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan ini menampilkan rasa yang kompleks, yang disukai banyak orang dari beragam etnis dan budaya.

Para ilmuwan telah menemukan rahasia di balik popularitas kari pada tingkat molekuler setelah meneliti 2.000 resep masakan asal India. Mereka mengklaim bahwa tidak seperti hidangan Barat yang cenderung memasangkan rasa yang sama bersama-sama - seperti bir dan daging sapi - masakan India menggunakan setidaknya tujuh bahan-bahan yang tidak mengandung rasa yang saling tumpang tindih dalam satu hidangan.

Para peneliti di Indian Institute for Technology di New Delhi meneliti seberapa sering senyawa rasa yang tumpang tindih digunakan sebagai bahan masakan. Mereka meninjau resep di TarlaDalal.com untuk mempelajari perbedaan molekul yang membedakan rasa satu masakan dengan lainnya.

"Kami menemukan bahwa berbagi rasa sama pada rata-rata masakan India secara signifikan lebih rendah," tulis para peneliti. Studi ini menemukan bahwa bahan-bahan seperti garam masala dan paprika biasanya bekerja sama dengan bahan-bahan lain yang tidak memiliki kesamaan kimia.

Dari 381 bahan memasak di dunia, tim peneliti menemukan bahwa dalam masakan India, digunakan sedikitnya 200 bahan. "Masing-masing rempah-rempah secara unik ditempatkan dalam resep untuk membentuk pola rasa yang selaras dengan bahan lainnya," kata mereka.

Hal ini berbeda dengan hidangan Barat yang berbagi rasa yang mirip dalam bahan-bahannya. Cokelat dan keju, misalnya, keduanya berbagi senyawa yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam masakan India, semakin tumpang tindih dua bahan yang memiliki rasa berbeda, semakin kecil kemungkinan mereka muncul dalam hidangan yang sama, kata para ilmuwan. Mereka percaya inilah yang membuat hidangan India lebih lezat karena masing-masing bahan membawa rasa yang unik untuk sebuah hidangan, bukan hanya membaur.

Penelitian ini bukan yang pertama terkait masakan India. Sebelumnya, peneliti dari The City University of New York menemukan rempah-rempah yang biasa digunakan dalam kari India dapat membantu menghapus kenangan buruk. Kurkumin, senyawa yang ditemukan pada rimpang kunyit, mencegah kenangan buruk tersimpan dalam otak, dan juga menghapus kenangan yang menakutkan yang sudah tersimpan dalam memori individu.

Dalam penelitian mereka, tim melatih tikus menjadi takut ketika mereka mendengar suara tertentu. Mereka tetap ketakutan ketika diberikan makanan yang biasa dikonsumsi.

Beberapa jam kemudian, suara yang sama diperdengarkan, dan mereka diberi makanan tinggi kurkumin sesudahnya. Hasilnya, mereka tak lagi ketakutan dengan suara itu. Kunyit banyak digunakan dalam masakan India.

WASHINGTON POST | INDAH P.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang

18 hari lalu

Tim mahasiswa UGM berhasil menciptakan kreativitas dalam bidang kesehatan dengan produk inovasi berupa sandal berbasis Loadcell-Accelerometer untuk membantu pasien patah tulang ekstremitas bawah. Dok. UGM
Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang

Tim mahasiswa UGM berhasil mengubah kreativitas menjadi produk inovasi di bidang kesehatan yaitu manfaat sandal untuk membantu pasien patah tulang


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.