TEMPO.CO, Oslo - Ilmuwan mencatat hampir 1.500 makhluk baru di lautan dunia tahun lalu, termasuk lumba-lumba punggung bongkok dan ubur-ubur raksasa. Dalam pengumuman hasil penelitian mereka, Kamis, 12 Maret 2015, para ilmuwan ini menyatakan ada 228 ribu makhluk laut, dari jenis rumput laut hingga paus biru. Masih ada 500 ribu hingga 2 juta organisme laut belum dikenal.
"Laut dalam belum banyak dipelajari sejauh ini," kata Jan Mees, salah satu pemimpin proyek Pencatatan Makhluk Laut Dunia (WoRMS), kepada Reuters.
Menurut dia, banyak jenis makhluk yang diduga sudah punah karena pencemaran, perubahan iklim, dan naiknya tingkat keasaman. “Bahkan beberapa makhluk punah sebelum sempat dikenali,” katanya.
Pada 2014, proyek tersebut berhasil mendata 1.451 makhluk laut baru, meliputi lumba-lumba punggung bongkok Australia, 139 spons, udang bintang Afrika Selatan, serta ubur-ubur raksasa berbentuk kotak dan tanpa tentakel yang amat beracun. Ubur-ubur yang ditemukan di Australia itu berukuran sekitar 50 sentimeter.
Proyek ilmiah WoRMS, yang dimulai pada 2008, juga mencatat berbagai jenis ikan, termasuk hiu dan barakuda di Laut Tengah. Kini terdapat 18 ribu jenis ikan.
Makhluk laut bisa mempunyai nilai ekonomi yang tingi. Spons, misalnya, makhluk lunak tak bertulang, termasuk jenis yang memiliki bahan-bahan antikanker.
Mees, Direktur Institut Marine Fanders di Belgia, lokasi kantor pusat WoRMS, mengatakan "Bioteknologi Biru" yang ditemukan di lubang-lubang vulkanis di dasar laut juga bisa membantu pengembangan bahan daya tahan terhadap panas dan racun.
Selain temuan jenis baru, suatu ulasan oleh 200 ahli membantu memangkas sekitar 190 ribu jenis dari daftar makhluk laut, karena tercatat lebih dari sekali. Kini jumlah makhluk laut menjadi 228.450 dari sebelumnya 419.000.
Salah satu keong laut yang sering disebut "siput laut kasar", misalnya, tercatat 113 kali oleh ilmuwan yang berbeda. Padahal makhluk itu sudah tercatat oleh ilmuwan Italia di Venesia pada 1792.
“Bagian terdalam dari samudra dan terumbu karang tropis bakal menjadi ladang perburuan temuan-temuan baru,” kata Mees. Samudra Hindia juga termasuk jarang diselidiki dibandingkan Pasifik dan Atlantik.
Di antara makhluk laut temuan baru itu, ada sejenis tungau yang ditemukan di perairan Puerto Rico dan mendapat nama Latin Litarachna lopezae, mengambil nama pesohor Jennifer Lopez.
Seorang ilmuwan Inggris, Grant Stentiford, memberi nama sebuah parasit pada kepiting Cile dengan Areospora rohanae—memungut nama putrinya, Rohana.
ANTARA