TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah iptek hari ini, 20 Maret, diawali temuan pada tahun 1987. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyetujui penjualan AZT (azidothymidine), obat antivirus untuk memperpanjang umur pasien AIDS yang merupakan obat antiretroviral AIDS resmi pertama.
Aslinya, AZT dikembangkan Dr Jerome Horowitz dari Michigan Cancer Foundation pada 1964 sebagai terapi kanker. Pada 1985, Dr Samuel Broder dari National Cancer Institute menguji AZT dan menemukan potensinya sebagai penghambat AIDS.
Keampuhan AZT mampu menghambat pengembangan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) pada pasien yang terkena HIV (human immunodeficiency virus. Pemerintah Indonesia sendiri baru mengizinkan penggunaan AZT tahun 1997
Berikut ini sejarah iptek lainnya yang ditelusuri Tempo.
141: Komet Halley dilaporkan terlihat untuk keenam kalinya. Pertama dilaporkan tahun 240 Sebelum Masehi. Baru pada 1705 garis edar komet ini dihitung astronom Inggris, Edmund Halley. Muncul tiap 76 tahun sekali, kemunculan berikutnya pada 2061, setiap 76 tahun.
1727: Sir Isaac Newton (lahir 25 Desember 1642) adalah ahli fisika dan matematika Inggris yang menjadi tokoh paling berpengaruh dalam revolusi sains abad ke-17. Dalam optik, ia menemukan komposisi sinar putih yang mengintegrasikan fenomena warna ke dalam sains cahaya dan menjadi fondasi bagi ilmu fisika optik modern.
1800: Alessandro Volta merilis temuan barunya, Baterai Volta. Baterai Volta bisa mengubah energi kimia menjadi listrik. Atas jasa fisikawan Italia itu, potensial listrik dinamakan volt.
1885: John Matzeliger mematenkan mesin pembuat tali sepatu. Keturunan Afrikan-Amerika ini lahir di Suriname, tapi baru memulai usaha sepatunya di Amerika Serikat.
1922: Kapal induk pertama AS, USS Langley, mulai bertugas. Tragisnya, kapal dengan panjang 165 meter dan mampu membawa 36 pesawat ini tenggelam di Laut Cilacap setelah digempur pesawat Jepang.
EVAN | PDAT