Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawah Chicxulub Simpan Misteri Punahnya Dinosaurus

image-gnews
Foto udara Kawah Pingualuit. Kawah yang tercipta karena tubrukan asteroid ini berdiameter 3 kilometer dan berkedalaman 245,9 meter. Denis Sarrazin/NASA Earth Observatory
Foto udara Kawah Pingualuit. Kawah yang tercipta karena tubrukan asteroid ini berdiameter 3 kilometer dan berkedalaman 245,9 meter. Denis Sarrazin/NASA Earth Observatory
Iklan

TEMPO.CO, Texas - Hingga saat ini bencana akibat asteroid di bumi menjadi kambing hitam punahnya dinosaurus dan menyisakan lubang besar menganga di bumi. Para peneliti menganggap kawah besar yang tercipta 65,5 juta tahun lalu itu menyimpan jawaban atas ledakan asteroid megakolosal itu. 

Kelompok ilmuwan gabungan akan mengebor Kawah Chicxulub di Meksiko hingga kedalaman 1.500 meter untuk menguak misteri dunia pada 10-15 juta tahun lalu. Salah satunya kondisi permukiman di dekat Semenanjung Yucatan.  

Penggalian ini mulai dibahas pekan lalu di Merida, Meksiko, yang terletak 200 kilometer dari Kawah Chicxulub. "Rencananya mulai menggali pada awal musim semi, atau sekitar April tahun depan," kata Sean Gulick, pakar geofisika dari University of Texas yang tergabung dalam penelitian, seperti dikutip dari Live Science

Gulick mengatakan penelitian kawah ini akan mengungkap sesuatu yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan. Tak hanya itu, ujar dia, penelitian tersebut juga akan memiliki gambaran tentang bagian lepas bibir kawah untuk pertama kalinya sejak ditemukan 20 tahun lalu. 

Dari sampel yang akan diambil, para peneliti bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari proses biologis dan geologis pada 10-15 juta tahun lalu. Tim beranggapan, ketika sebuah batu besar menghantam bumi pada kecepatan cukup tinggi, tabrakan akan menyebabkan retakan kemudian mencair. Tabrakan juga akan membentuk kawah sementara yang berbentuk seperti percikan air. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian ini akan berdasarkan pada model kawah, bukan berlandaskan apa yang terjadi setelah kawah terbentuk. Dengan begitu, para ilmuwan berharap dapat menemukan rincian proses yang melemahkan batuan granit dan berujung pada pencairan bebatuan. 

Untuk sementara ini, Kawah Chicxulub menjadi satu-satunya kawah di bumi yang terkait dengan peristiwa kepunahan massal. Karena itu, sampel dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kepunahan dinosaurus dan apa yang terjadi setelah itu. Sedangkan lapisan batuan baru dapat mengungkap jejak kehidupan yang akan memberikan petunjuk tentang berapa lama kehidupan kembali normal. 

Penelitian ini akan menghabiskan dana sekitar US$ 10 juta atau Rp 129,9 miliar, yang didapat dari patungan antara European Consortium for Ocean Research Drilling dan International Continental Scientific Drilling Program. Gulick dan Joanna Morgan dari Imperial College London akan memimpin penelitian ini. 

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

15 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.