Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dalam Setahun, 2,8 Miliar Lagu Diunduh Ilegal di Indonesia  

image-gnews
Bruno Mars memegang cd bajakan dari lagu-lagunya di Bangkok, Thailand. Twitter.com
Bruno Mars memegang cd bajakan dari lagu-lagunya di Bangkok, Thailand. Twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) meminta pemerintah menutup situs Internet yang menyediakan fasilitas pengunduhan musik atau lagu secara ilegal.

Ketua Umum Asiri Gumilang Ramadhan mengatakan sekitar 237 juta lagu diunduh secara ilegal per bulan atau tujuh juta lagu per hari, 330.000 per jam, 5.000 lagu per menit, 92 lagu per detik.

"Jadi kurang-lebih 2,8 miliar lagu di-download dalam setahun secara ilegal. Ini kondisi yang menyedihkan. Nada sambung pribadi ada 14 juta yang ilegal, tapi yang melalui Internet ini yang harus kami hadapi," katanya, Senin, 18 Mei 2015.

Ia menyebutkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sudah mengundang Asiri untuk mencari cara menutup situs berbagai musik ilegal itu.

Gumilang menjelaskan, Asiri berdiri pada 1978. Waktu itu anggotanya 130-an perusahaan. Saat ini tinggal 72 perusahaan rekaman Indonesia dan tiga asing.

Asiri merupakan anggota International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) atau asosiasi perusahaan rekaman dunia. Asiri menjadi anggota IFPI untuk mendapat ilmu dari asosiasi internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyebutkan sekarang ini industri rekaman tengah beralih dari zaman produk yang terlihat secara fisik berupa kaset, CD, VCD, DVD, dan piringan hitam ke era baru, yaitu digital.

Ia menyebutkan stiker pajak pertambahan nilai waktu zaman fisik pada 1996 sebanyak 77 juta unit. Industri rekaman saat itu menyerap sekitar 6.000 tenaga kerja.

Menurut dia, pada era 2005-2011 ada sesuatu yang baru, yakni industri rekaman bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk memberikan layanan ring back tone (RBT) atau nada sambung pribadi di telepon seluler.

Pada 2011, pelanggan RBT berjumlah 28-30 juta pelanggan. "Satu hari di bulan Oktober, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia mereset semuanya sehingga dalam waktu singkat pelanggan RBT itu turun menjadi tiga juta," katanya. Kemudian stiker PPN yang pada 2011 mencapai 70 juta tinggal 11 juta pada 2010.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bekraf Tutup 44 Situs Pembajakan Musik dan Film, Ini Efeknya  

11 Oktober 2016

ilustrasi. (123rf.com)
Bekraf Tutup 44 Situs Pembajakan Musik dan Film, Ini Efeknya  

Tanpa iklan, Ari mengatakan, situs tersebut akan kesulitan berdiri kembali. Pasalnya, memasang server untuk konten ilegal tak murah biayanya.


Penonton YouTube Bisa Selamatkan Pembajak DVD dari Bui  

29 November 2015

Etechmag.com
Penonton YouTube Bisa Selamatkan Pembajak DVD dari Bui  

Perusahaan yang mengajukan tuntutan terhadapnya adalah Microsoft, HBO Eropa, Sony Music, dan Twentieth Century Fox.


Ini 6 Situs Musik Dilegalkan Kominfo untuk Diakses  

24 November 2015

Etechmag.com
Ini 6 Situs Musik Dilegalkan Kominfo untuk Diakses  

Bambang berharap dengan adanya situs legal ini, masyarakat tidak kehilangan haknya untuk mendengar musik kesukaan mereka.


Disc Tarra Tutup, Vina Panduwinata: Pembajakan Gila-gilaan  

10 November 2015

Vina Panduwinata. TEMPO/Nurdiansah
Disc Tarra Tutup, Vina Panduwinata: Pembajakan Gila-gilaan  

Menurut Vina Panduwinata, bukan hanya pembajak yang membuat Disc Tarra tutup, tapi juga peran para penikmat musik yang masih membeli bajakan.


Birokrasi Berbelit, Peredaran CD Bajakan Makin Menggila  

21 Oktober 2015

TEMPO/Yosep Arkian
Birokrasi Berbelit, Peredaran CD Bajakan Makin Menggila  

Polisi baru bisa menindak pembajak setelah mendapat laporan, meskipun pembajakan kini terang-terangan dapat disaksikan di pusat belanja.


Asiri: 95 Persen CD Album di Pasaran Bajakan

21 Oktober 2015

TEMPO/Yosep Arkian
Asiri: 95 Persen CD Album di Pasaran Bajakan

Album dalam bentuk cakram padat yang beredar di pasaran 95 persen adalah bajakan.



Bareskrim Akan Pidanakan Pelaku Pembajakan Musik  

19 September 2015

Etechmag.com
Bareskrim Akan Pidanakan Pelaku Pembajakan Musik  

Bareskrim mengakui, selama ini, kasus pembajakan sulit ditindak karena minimnya alat bukti.


Situs Unduhan Film Ditutup, Bagaimana Pembajakan di Cakram?

20 Agustus 2015

Tempo/Tony Hartawan
Situs Unduhan Film Ditutup, Bagaimana Pembajakan di Cakram?

Pembajakan film dalam cakram padat paling sulit diberantas.


Penjual DVD Masih Bandel, Polda Janji Akan Razia Pabrik di Glodok

23 Juni 2015

Petugas Kepolisian memeriksa gudang yang diduga tempat produksi VCD dan DVD bajakan dalam operasi penggerebekan para pedagang DVD bajakan di Plaza Glodok, Jakarta, Jumat (1/2). TEMPO/Tony Hartawan
Penjual DVD Masih Bandel, Polda Janji Akan Razia Pabrik di Glodok

Pabrik DVD bajakan di Glodok ini pernah dirazia Polda Metro Jaya pada 18 Mei 2015.


Sebulan Dirazia, Penjual VCD Bajakan di Glodok Ramai Lagi  

12 Juni 2015

TEMPO/Yosep Arkian
Sebulan Dirazia, Penjual VCD Bajakan di Glodok Ramai Lagi  

Penjaga toko terang-terangan menawarkan kepada pengunjung yang melintas di depan toko.