Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Jejak Permukiman Muslim Pertama di Kepulauan Aru  

Editor

Kurniawan

image-gnews
Pemuda bermain selama matahari terbenam di pantai Cora Eva, di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, 26 November 2014. AP/Dita Alangkara
Pemuda bermain selama matahari terbenam di pantai Cora Eva, di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, 26 November 2014. AP/Dita Alangkara
Iklan

TEMPO.COAmbon - Arkeolog Wuri Handoko dari Balai Arkeologi Ambon mengatakan lapisan budaya di permukiman kuno Uifana, Pulau Ujir, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, sangat tipis karena tak banyak yang bisa ditemukan saat proses ekskavasi pada pertengahan Mei 2015.

"Ekskavasi itu belum tuntas. Kami mencoba memperdalam kajian saja. Penggaliannya paling dalam baru 80 sentimeter. Tapi sepertinya lapisan budayanya tipis, karena di bawah 80 cm sudah pasir," ucapnya di Ambon, Minggu, 28 Juni 2015.

Ia berujar, tak banyak yang bisa ditemukan saat timnya melakukan penggalian di permukiman masyarakat muslim pertama di Kepulauan Aru itu, selain beragam jenis kerang pada lapisan pertama tanah sedalam 20-30 cm dan fragmen gerabah tradisional--atau sempe dalam bahasa setempat--di kedalaman 80 cm.

Ini berbeda dengan temuan di atas permukaan tanah. Selain pecahan keramik-keramik Tiongkok kuno yang telah diidentifikasi paling tua berasal dari zaman Dinasti Ming, masih bisa ditemukan sisa-sisa permukiman yang dikelilingi sungai buatan yang disebut wabil. Itu diduga menjadi konsep pertahanan masyarakat Uifana pada masa tersebut.

Di dalam komplek permukiman tersebut juga terdapat bekas perbentengan tradisional setinggi 2 meter, sumur-sumur tua yang terbuat dari pahatan batuan koral dan andesit, serta bekas benteng Eropa yang masih belum diketahui nama dan pendirinya.

"Asumsinya, sebelum ada perdagangan keramik, di situ sudah ada aktivitas hunian dan masyarakat. Penggunaan sempe lebih duluan daripada keramik," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan sedikitnya temuan hasil ekskavasi, kata Wuri, identifikasi usia awal keberadaan situs Uifana, sejarah, dan pola perkembangan masyarakatnya, termasuk peradaban Islam, masih sulit untuk ditelusuri.

"Harus diperdalam lagi. Kemungkinan kami akan memperluas wilayah ekskavasi, tapi belum tahu kapan," ujar ahli kepurbakalaan Islam itu.

Situs Uifana pertama kali ditemukan Balai Arkeologi Ambon pada 11 Maret 2014 dalam survei selama 12 hari di Kepulauan Aru.

Berada di tengah hutan di Pulau Ujir, Kecamatan Pulau Pulau Aru, perkampungan tersebut ditinggalkan penduduknya karena porak-poranda diserang tentara kolonial Jepang.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

34 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

52 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.