TEMPO.CO, Jakarta - Air asin mengalir di Mars selama bulan-bulan musim panas, meningkatkan kemungkinan bahwa planet yang sekian lama dikira kering itu bisa mendukung kehidupan sekarang, kata ilmuwan yang menganalisis data dari pesawat Badan Antariksa Amerika Serikat, Senin (28/9).
Meski sumber air dan bahan kimianya belum diketahui, temuan itu akan mengubah pemikiran para ilmuwan tentang apakah planet paling mirip Bumi di sistem tata surya itu memiliki kehidupan.Spekulasi kemungkinan adanya alien dari sana seperti yang sering digambarkan dalam film sains fiksi pun kini berkembang lagi.
Baca juga:
Salim Kancil Disetrum, Lalu…: Ini Sederet Keanehan Di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?
Hanya, para ahli belum mau berpikir lebih jauh. Setidaknya, "Itu menunjukkan bahwa itu sekarang Mars memungkinkan untuk kehidupan," kata John Grunsfeld dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tentang hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience.
"Mars tidak kering, planet kering yang kita kira pada masa lalu. Dalam kondisi tertentu, air cair ditemukan di Mars," kata Jim Green, direktur ilmu planet NASA.
Tapi NASA tidak akan terburu-buru mencari residu air asin baru yang ditemukan. "Jika saya mikroba di Mars, Saya mungkin tidak akan tinggal di salah satu (tempat) ini. Saya akan tinggal lebih jauh ke utara atau selatan, cukup jauh di bawah permukaan dan di mana lebih banyak gletser air segar. Kami hanya menduga tempat-tempat itu ada dan kami punya beberapa bukti ilmiah bahwa mereka ada," kata Grunsfeld.
Aliran air itu ditemukan ketika para ilmuwan mengembangkan teknik baru untuk menganalisis peta bahan kimia permukaan Mars yang didapat oleh pesawat pengintai Mars Reconnaissance Orbiter NASA.
Mereka menemukan petunjuk jejak garam yang terbentuk hanya dengan keberadaan air di lintasan sempit yang memotong dinding tebing di seluruh kawasan ekuatorial planet itu.
Lereng yang keberadaannya pertama dilaporkan tahun 2011 itu muncul selama bulan-bulan musim panas yang hangat di Mars, kemudian menghilang ketika suhu turun. Jejak bahan kimia dari mineral-mineral yang terhidrasi juga demikian menurut hasil studi itu.
Selanjutnya: lereng berulang..