Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Yakini Manusia Purba Ini Terampil Gunakan Perkakas

image-gnews
Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Homo naledi, moyang manusia purba yang fosilnya diambil dari gua Afrika Selatan, mungkin terampil menggunakan perkakas dan berjalan seperti manusia sekarang menurut ilmuwan yang meneliti tulang-tulang tangan dan kakinya yang masih awet.

Anatomi tangan dan kaki Homo naledi memiliki banyak kemiripan dengan spesies manusia sekarang tapi punya beberapa bentuk primitif untuk memanjat pohon menurut para peneliti pada Selasa (6/10).

Para ilmuwan bulan lalu mengumumkan temuan spesies yang sebelumnya tidak diketahui dalam garis keturunan manusia itu di sebuah gua di barat laut Johannesburg.

Hasil riset baru itu membawa pandangan mengenai makhluk yang memberi petunjuk-petunjuk penting tentang evolusi manusia.

Ahli paleoanthropologi Tracy Kivell dari University of Kent, Inggris, mengatakan tangannya "khusus untuk benda-benda halus dan manipulasi hebat."

Tulang pergelangan tangan dan jempolnya mirip dengan manusia modern dan Neanderthal dan mengindikasikan genggaman kuat dan kemampuan menggunakan perkakas batu.

Jari-jari kuatnya melengkung, tidak seperti milik manusia modern dan Neanderthal yang lurus, menunjukkan bahwa itu juga rutin digunakan untuk memanjat.

Kakinya punya banyak kemiripan dengan manusia sekarang, khususnya pada anatomi sendi pergelangan kaki, keberadaan jari kaki besar dan proporsi area pergelangan ke jari kaki.

Antropolog Dartmouth College Jeremy DeSilva mengatakan itu sudah lama beradaptasi untuk berjalan dan mungkin lari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kakinya panjang, lututnya seperti kita, telapak kakinya sangat mirip manusia. Homo naledi berjalan seperti kita," kata DeSilva seperti dilansir kantor berita Reuters.

Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications menunjukkan manusia purba itu memiliki bentuk-bentuk kaki primitif: lengkung landai, jari-jari kaki lengkung dan tumit yang tidak sekuat tumit kita.

Ahli paleoanthropologi William Harcourt-Smith dari Lehman College CUNY dan American Museum of Natural History New York mengatakan Homo naledi mungkin lebih mahir ketimbang manusia modern dalam memanjat pohon jika dilihat dari jari-jari tangan yang melengkung dan jari-jari kaki kuat.

"Ilmu kita sudah berpuluh tahun mengetahui bahwa berjalan tegak, bipedalisme, perbesaran otak dalam evolusi manusia. Tapi sebelumnya belum begitu jelas. Homo naledi punya kaki yang sangat mirip dengan kaki manusia, meskipun otaknya hanya sepertiga dari ukuran otak manusia sekarang," kata DeSilva.

Demikian pula, anatomi tangannya yang ramah perkakas dengan kombinasi otak kecil "membuat kita memikirkan kembali kebutuhan kognitif untuk menggunakan perkakas," kata Kivell.

Para ilmuwan yang menemukannya menyebut Homo naledi sebagai salah satu anggota primitif genus Homo, yang meliputi manusia modern. Usia fosil itu belum ditentukan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Anggota komunitas Bumiayu - Tonjong, pencari dan pelestari fosil purba di museum mini purbakala Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.


Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)
Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.


Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.


Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com
Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia


Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Peneliti melakukan ekskavasi kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berusia 9.500 tahun di Goa Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Maret 2017. Tim dari Balai Arkeologi Jawa Barat melakukan ekskavasi dan menemukan dua kerangka tulang belulang hewan vertebrata, dan perkakas batu, di kedalaman 2,30 dan 2,45 meter dari permukaan tanah di kotak ekskavasi T4S3. TEMPO/Prima Mulia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.


Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.