TEMPO.CO, Queensland - Samudra Antartika mungkin tidak sepopuler empat kerabatnya: Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Namun samudra di ujung selatan bumi itu menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan laut. Peneliti bahkan menemukan bukti bahwa beberapa spesies laut berasal dari Samudra Selatan sebelum pindah ke belahan lain bumi berabad-abad silam. Samudra itu juga memegang kunci penting dalam menjaga iklim bumi.
Nama Samudra Antartika mulai dipakai oleh Organisasi Hidrografi Internasional dalam draf yang dibuat pada 2000. Perairan itu adalah laut terluas keempat setelah Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Luasnya mencapai 20,3 juta kilometer persegi atau dua kali lipat wilayah Amerika Serikat.
Banyak perdebatan tentang penetapan area Samudra Antartika karena perairan itu sebenarnya adalah tempat berkumpulnya "buntut" tiga samudra lainnya. Namun sebagian besar ahli setuju batas paling utara Antartika berada di titik 60 derajat lintang selatan.
Wilayah Samudra Antartika terbentuk ketika Benua Antartika dan Amerika Selatan terpisah sekitar 30 juta tahun lampau. Jalur Drake adalah celah tersempit antara Antartika dan Amerika Selatan dan menjadi rute laut paling berbahaya di dunia karena arusnya kencang. Berbeda dengan samudra lain yang dibatasi kontinen, air di Samudra Antartika bisa berputar penuh mengeliling bumi tanpa halangan. Satu siklus memakan waktu sampai 30 tahun.
Titik terendah samudra itu berada pada kedalaman 7.235 meter di bawah permukaan laut di area South Sandwich Trench. Temperatur Samudra Antartika bervariasi antara -2 dan 10 derajat Celsius. Samudra Antartika memiliki arus terkuat di dunia, Antarctic Circumpolar Current, yang bergerak ke timur dan mengangkut air 100 kali lebih banyak dari seluruh sungai di dunia.
Profesor Michael Stoddart dari Universitas Tasmania mengatakan banyak peneliti terkejut bahwa keanekaragaman hayati Samudra Antartika yang dingin bisa seramai di Lautan Karibia. "Kita bisa melacak nenek moyang gurita laut dalam dan laba-laba laut pernah ada di Antartika berabad-abad lalu," kata Stoddart.
Persebaran spesies terjadi karena kondisi unik Samudra Selatan. Wilayah itu seperti wadah berkumpulnya seluruh air laut dari seluruh bumi. Air yang berpusar di Antartika itu kemudian didorong kembali ke arah utara dengan arus kuat masuk ke tiga basin laut terbesar: Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik. "Arus laut yang bergerak cepat itu mengantarkan spesies-spesies baru ke lokasi baru mereka di utara. Jalur itu seperti jalan tol supercepat," kata Stoddart.
Berikutnya, ada sekitar 9.000 spesies laut