TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang menganggap segelas kopi hitam sebagai cara yang baik untuk memulai hari. Ternyata, tak hanya manusia yang bisa tergila-gila dengan kafein. Lebah madu juga demikian.
Penelitian menunjukkan kalau lebah madu lebih memilih nektar yang mengandung kafein. "Kami menemukan kalau ada beberapa tumbuhan yang memanfaatkan kafein supaya lebah-lebah sering menghampiri," kata Margaret Couvillon, peneliti dari University of Sussex seperti dilansir dari Science Daily pada Kamis, 15 Oktober 2015 waktu setempat.
Kafein, yang juga bisa menimbulkan ketagihan, membuat lebah-lebah ini mengubah haluan pencarian makanan mereka. Mereka mengerahkan hingga empat kali lipat dari jumlah pencari makanan mereka yang biasanya. Pola tarian penunjuk arah mereka pun lebih difokuskan pada koordinat nektar berkafein ini.
Para peneliti juga menemukan kalau lebah-lebah ini terus berdatangan meski nektar berkafein di lokasi tersebut sudah jarang, bahkan habis. Lebah-lebah ini pun seolah enggan untuk mencari sumber makanan lainnya.
"Kami sangat terkejut melihat bagaimana efek kafein ini mempengaruhi pencarian makanan juga perekrutan pencari makan baru. Lebah-lebah yang sudah lebih dulu menemukan kafein, begitu setia mengarahkan tim baru ke lokasi yang berkafein," kata peneliti lain, Roger Schürch. Pola ini tak ditemukan terhadap sumber nektar tak berkafein, bahkan yang memiliki kualitas lebih baik.
Namun, adiksi atas nektar berkafein ini ternyata berdampak buruk bagi lebah madu. Sebab, nektar berkafein memiliki kandungan gula lebih rendah dari nektar biasa. Hal ini berdampak pada berat badan lebah madu yang akan berkurang drastis sebab tak mendapat asupan cukup. Selain itu, kuantitas madu yang dikumpulkan juga berkurang.
Lebah ternyata bukan satu-satunya yang tergila-gila akan kafein. Kumbang kopi di Afrika Tengah juga sangat menggilai kopi, sampai-sampai mengubur diri mereka dalam biji kopi. Serangga ini dapat menolerir efek 500 shots espresso ke tubuh manusia.
CNET | SCIENCE DAILY | URSULA FLORENE