Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekayasa Cuaca Beri Hujan di Kalimantan Tengah, Sumatera...

image-gnews
Kru pesawat melakukan persiapan dan pemeriksaan peluncuran Teknologi Modifikasi Cuaca (hujan buatan) dengan membawa bahan semai sebanyak 2,8 ton menggunakan pesawat CN-A 2901 TNI AU, di Bandar Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan kekeringan yang berlangsung selama 90 hari di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. TEMPO/Imam Sukamto
Kru pesawat melakukan persiapan dan pemeriksaan peluncuran Teknologi Modifikasi Cuaca (hujan buatan) dengan membawa bahan semai sebanyak 2,8 ton menggunakan pesawat CN-A 2901 TNI AU, di Bandar Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan kekeringan yang berlangsung selama 90 hari di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah berhasil menurunkan 83,72 miliar meter kubik air hujan selama 2015 dengan bahan semai 350 ton garam.

"Seminggu terakhir telah berhasil dijatuhkan hujan sebanyak 21,3 miliar meter kubik, meliputi Riau, Sumsel, Kalbar, Kalsel dan Kalteng," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto kepada wartawan di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu 1 November 2015

Unggul mengatakan, BPPT telah memulai TMC sejak 22 Juni di Riau selama beberapa hari, dilanjutkan ke Sumsel pada Juli, Jambi pada September, Kalbar pada Agustus dan Kalteng, serta Kalsel mulai 15 Oktober dengan menggunakan empat pesawat yakni satu unit CN 295 dan dua Casa 212-200 milik TNI serta satu milik Pelita.

Pelaksanaan TMC, menurut dia, selain tergantung dari keberadaan awan yang berpotensi hujan, juga sangat terkendala oleh keterbatasan pesawat, sementara pesawat BPPT hanya satu yang bisa dipakai, empat lainnya dalam perbaikan.

"Kami sudah mohon agar Menko Polhukam bisa membantu lagi. Sekarang TNI AU menambah satu unit Hercules C130 untuk operasi TMC yang segera dilakukan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Paling lambat akan diberangkatkan Senin (2/11)," katanya.

Ia mengatakan, Hercules mampu membawa lima ton bahan semai dan mampu terbang selama delapan jam dibanding Casa yang hanya mampu membawa satu ton garam TMC dan terbang maksimal satu jam, sehingga Hercules lebih efektif berhubung operasi TMC harus dilakukan secara terus-menerus.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan BPPT Heru Widodo mengatakan, asap pekat bukan hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga jahat terhadap proses terjadinya hujan.

"Asap pekat menghalangi radiasi masuk ke permukaan bumi, akibatnya suhu tidak cukup hangat untuk membuat labil profil udara suhu vertikal yang menjadi media terbentuknya awan dan kondensasi. Akhirnya awan sulit terbentuk dan hujan tidak bisa terjadi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awan di wilayah yang asapnya pekat akan berebut uap air yang menyebabkan awan selalu berada di fase mula yang butirannya sangat kecil yakni sekitar dua mikron sehingga proses hujan sulit terjadi, ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, TMC sangat penting mengubah awan dari fase mula ke fase matang dengan cara menabur bahan semai natrium chlorida (NaCl) berukuran 10 hingga 50 mikron yang akan meningkatkan efisiensi penumbukan dan penggabungan yang merupakan kunci dari proses hujan.

"Awan pada fase mula memiliki efisiensi tumbukan dan penggabungan di bawah 10 persen, tapi dengan disemai efisiensi meningkat menjadi 80 persen," katanya.

Seluas 1,7 juta hektare hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan telah terbakar dan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai triliunan rupiah serta membuat lebih dari satu miliar ton karbon dilepaskan ke atmosfer dan mencemari udara.

Hujan terus-menerus adalah penanggulangan kebakaran yang paling efektif, katanya menambahkan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

13 hari lalu

Giat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB bersama lintas kementerian/lembaga di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu, 6 Januari 2024.Tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB
Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.


Begini Trik Rekayasa Cuaca BNPB untuk Mengurangi Penyebab Banjir di Demak

42 hari lalu

BMKG, BRIN, BNPB dan TNI AU melakukan operasi rekayasa cuaca guna menyukseskan gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT. (BMKG)
Begini Trik Rekayasa Cuaca BNPB untuk Mengurangi Penyebab Banjir di Demak

BNPB berupaya merekayasa intensitas hujan di beberapa area langit Jawa Tengah. Upaya mengurangi hujan yang memicu banjir.


Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

29 September 2023

Sejumlah kapal melintasi Sungai Musi yang tertutup kabut asap  di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 15 September 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

Saat ini BRIN belum ada rencana melakukan rekayasa cuaca di beberapa lokasi yang penuh polusi udara dari asap tersebut.


Antisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September

11 September 2023

Petugas memasukkan bubuk garam kedalam tangki sebelum dinaikan kedalam pesawat Hercules Cassa 212-200 untuk melakukan rekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Antisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September

Untuk wilayah Riau telah dilakukan rekayasa cuaca sebanyak empat kali.


Mengenal Vincent J. Schaefer, Pencipta Hujan Buatan Pertama di Dunia 77 Tahun Lalu

29 Agustus 2023

Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Mengenal Vincent J. Schaefer, Pencipta Hujan Buatan Pertama di Dunia 77 Tahun Lalu

Vincent Joseph Schaefer berhasil menyemai awan dan menciptakan hujan buatan. Penemuannya kerap dilakukan untuk memodifikasi cuaca


Rekayasa Cuaca Berhasil Datangkan Hujan di Jakarta dan Jawa Barat

28 Agustus 2023

Pesawat bersiap untuk misi modifikasi cuaca yang menggunakan bahan semai dari flare. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, BPPT, menyatakan kini sudah tak tergantung flare impor, tepatnya sejak operasi hujan buatan menambah muka air Danau Toba, April 2021. BBTMC-BPPT.
Rekayasa Cuaca Berhasil Datangkan Hujan di Jakarta dan Jawa Barat

Hujan membasahi Jabodetabek hingga malam hari.


Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?


5 Instruksi Jokowi Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca hingga Mitigasi

15 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memimpin rapat penanganan polusi DKI Jakarta di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
5 Instruksi Jokowi Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca hingga Mitigasi

Presiden Jokowi menginstruksikan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Apa saja instruksi Jokowi itu?


Jokowi Instruksikan WFH hingga Rekayasa Cuaca Atasi Polusi Udara Jakarta

14 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memimpin rapat penanganan polusi DKI Jakarta di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jokowi Instruksikan WFH hingga Rekayasa Cuaca Atasi Polusi Udara Jakarta

Presiden Jokowi menginstruksikan agar para menteri dan gubernur di Jakarta dan Jawa Barat melaksanakan berbagai upaya untuk kurangi polusi udara.


BMKG, BRIN, TNI AU Gelar Rekayasa Cuaca Selama KTT ASEAN

10 Mei 2023

BMKG, BRIN, BNPB dan TNI AU melakukan operasi rekayasa cuaca guna menyukseskan gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT. (BMKG)
BMKG, BRIN, TNI AU Gelar Rekayasa Cuaca Selama KTT ASEAN

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan operasi rekayasa cuaca sudah digelar sejak 9 Mei 2023.