TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin terasa aneh mengasosiasikan Amazon dengan sebuah toko yang dibangun dengan batu bata dan adukan semen pada dinding. Namun nantinya Anda akan mulai terbiasa dengan hal tersebut. Toko buku online Amazon akhirnya membuka toko fisik pertamanya di University Village, sebuah pusat perbelanjaan terbuka di Seattle, Amerika Serikat, pada Selasa, 3 November 2015.
Vice President Amazon Book Jennifer Cast mengatakan saat ini Amazon tengah berfokus pada toko pertamanya di Seattle, seperti dilansir Engadget.com, Selasa, 3 November 2015. Ia enggan mempublikasikan lebih lanjut apakah perusahaan memiliki rencana lanjutan membuka toko-toko fisik lain. Namun perusahaan berharap toko fisik pertama ini bukanlah satu-satunya toko fisik dimiliki.
Toko fisik Amazon di Seattle disebutkan tidak akan menjual semua koleksi bukunya seperti dalam situs Internet, meskipun toko ini benar-benar merupakan toko fisik dari sebuah situs penjualan buku online terbesar itu. Perusahaan ini juga disebutkan akan memanfaatkan semua data selama dua dekade terakhir untuk menyediakan buku-buku yang memiliki potensi penjualan tinggi.
Toko ini juga disebutkan akan menampilkan buku dagangannya dengan cara berbeda. Salah satu perbedaan yang coba dihadirkan Amazon adalah dengan menampilkan buku dagangannya pada tampak mukanya dan tidak ditumpuk seperti yang biasa terjadi.
Berdasarkan laporan Seattle Times, seperti dilansir Engadget.com, toko fisik Amazon akan menyediakan buku-buku terlaris yang diinginkan masyarakat sekitar. Sebagai tambahan, toko ini akan menjual buku-buku yang memiliki rating tinggi di situs Internet Amazon. Jika buku-buku tersebut akhirnya tidak laku terjual dan hanya menyimpan tumpukan debu, Amazon akan mengirimkannya kembali kepada penerbit.
ENGADGET.COM | MAYA NAWANGWULAN