Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Kaget, Ulat Hong Kong Bisa Mencerna Limbah Plastik  

image-gnews
Seorang relawan dari Komunitas Nol Sampah, melakukan aksi kampanye pengurangan penggunaan tas berbahan plastik. Aksi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sebagai upaya agar Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Peraturan Daerah tentang larangan/pembatasan pemakaian tas kresek. Surabaya, 3 Juni 2015. FULLY SYAFI
Seorang relawan dari Komunitas Nol Sampah, melakukan aksi kampanye pengurangan penggunaan tas berbahan plastik. Aksi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sebagai upaya agar Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Peraturan Daerah tentang larangan/pembatasan pemakaian tas kresek. Surabaya, 3 Juni 2015. FULLY SYAFI
Iklan

TEMPO.CO, Palo Alto - Limbah plastik sangat sulit terurai secara alami. Tumpukan plastik di tempat pembuangan akhir sampah bisa menghabiskan jutaan tahun untuk terdegradasi. Larva kumbang hitam (Tenebrio molitor), yang dikenal sebagai mealworm atau ulat Hong Kong, bisa menjadi solusi atas masalah itu. Menurut para peneliti dari Beijing dan California, mealworm bisa mengurai plastik dengan memakannya.

Larva kumbang itu bahkan enteng saja mengunyah styrofoam, jenis plastik yang memiliki beragam fungsi, dari gelas hingga kemasan. “Hasil studi kami menunjukkan mealworm benar-benar memakan styrofoam dan mencernanya dalam usus mereka,” kata Wei-Min Wu, ahli teknik lingkungan dari Stanford University, seperti ditulis Reuters, Rabu, 4 November 2015.

Larva itu tak mengalami masalah saat mengkonsumsi sytrofoam dan jenis plastik lain. Mereka malah mendapat energi dari proses mencerna plastik. Hasil pengujian menunjukkan kondisi kesehatan mereka pun tak berbeda dengan mealworm yang memakan kulit gandum.

Temuan lain yang mengagetkan para peneliti, mealworm dengan cepat bisa mengubah plastik yang selama ini diperkirakan sangat sulit terurai lewat proses biologis. “Prosesnya sangat cepat, kurang dari 24 jam material itu berubah menjadi karbon dioksida,” ujar Wu.

Larva kumbang hitam mendapat bantuan dari enzim yang dikeluarkan mikroba usus mereka. Ibarat godam penghancur dinding, enzim-enzim itu sangat kuat mengurai plastik. “Enzim ini sangat menarik, mereka menjadi alat kunci dalam proses penghancuran plastik,” kata Craig Criddle, profesor teknik lingkungan dari Stanforf University.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti kini tengah meneliti mealworm lebih lanjut dan mencari tahu apakah ada serangga lain yang memiliki kekuatan mencerna plastik. Riset ini bisa menjadi opsi untuk mengatasi masalah plastik yang menggunung. “Ini isu besar karena kita semakin kekurangan tempat pembuangan, terutama di area yang berpenduduk padat,” kata Criddle. “Sampah plastik juga sudah mencemari lautan.”

Limbah plastik yang semakin banyak terus mendera bumi. Laporan dari Ocean Conservancy, September lalu, menyebutkan 60 persen limbah plastik yang lolos ke laut berasal dari lima negara, yaitu Cina, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Laporan di jurnal Science, Februari lalu, menunjukkan Cina merupakan penghasil limbah plastik terbesar di dunia sebanyak 8,8 juta ton. Sedangkan Indonesia ada di posisi kedua dengan menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik per tahun. 

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia