Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI Temukan 20 Spesies Baru di Enggano

Editor

ursul florene

image-gnews
Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau-pulau terluar Indonesia masih menyimpan banyak kekayaan alam yang belum terungkap. Salah satunya adalah Pulau Enggano, yang terletak 100 kilo meter di sisi barat Pulau Sumatera.

“Kami menemukan banyak spesies yang tak pernah terlihat sebelumnya,” kata Amir Hamidy, Ketua Tim Peneliti Ekspedisi Enggano Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta pada Kamis, 5 Oktober 2015. Total angka yang sudah dipastikan merupakan spesies baru ada sebanyak 20 spesies, sementara yang lain masih berada dalam tahap verifikasi sampel lebih lanjut.

Kategori tumbuhan yang masuk spesies baru adalah sebuah tanaman jahe berwarna merah. Tumbuhan ini memiliki karakteristik bunga yang berbeda dengan jahe biasa, yaitu lebih tinggi dan lancip. Perbedaan bunga sebagai organ reproduksi inilah yang membuat jahe ini masuk kategori spesies baru Zingiberaceae.

Sementara kategori hewan menyumbang sangat banyak. Ada dua spesies katak yang masih belum bernama, namun sudah terbukti baru melalui analisis genetik. Ada pula dua kelelawar, yakni Cynopterus brachyotis dan Hipposideros cervinus. Dari hewan air endemik Enggano, ada seekor ikan yang masuk spesies baru, yakni Stiphodon sp., yang hidup di air tawar. Selain ikan, LIPI juga menemukan dua spesies krustasea baru, yakni udang Macrobrachium bariense dan M. Placidulum.

Menurut Amir, kedua jenis udang ini biasa ditemukan di sebelah timur garis Wallace, atau dari Bali hingga Papua. Namun, Pulau Enggano yang berada di sebelah barat garis ternyata memiliki spesies ini. ”Meski ukurannya lebih kecil. Namun, sudah matang secara kelamin,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara dari keluarga serangga, baru 5 jenis ngengar, 2 jenis capung, dan 4 jenis kupu-kupu yang menambah deretan nama baru. Hal ini menandakan, alam Enggano masih sangatlah bersih dan bekum terjamah tangan manusia.

LIPI tak lupa untuk mendata kekayaan flora dan fauna pulau seluas 4 ribu kilo meter persegi ini. Terungkap, ada 35 jenis burung, 13 jenis mamalia kecil, 3 jenis mamalia besar, 13 jenis reptil, 2 jenis amfibi, 52 jenis ikan, 24 jenis moluska, dan 25 jenis krustasea. Seluruhnya akan disampaikan di hadapan gubernur Bengkulu dan pemerintah daerah pada tanggal 16 mendatang. Hasil temuan ini akan menjadi landasan pemda untuk membangun Enggano.

Dedi Athuri, Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemasyarakatan mengatakan Enggano memiliki potensi besar untuk menjadi daerah pariwisata. “Masyarakatnya sangat terbuka dengan kehadiran orang asing, dan siap untuk pembangunan. Namun, mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan pembangunan,” kata dia.

URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.


Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Pintu masuk Kebun Raya Purwodadi di jalan raya Pasuruan-Malang. TEMPO/Abdi Purmono
Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.


Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Jamur Enoki. onegreenplanet.org
Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.


Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Petugas saat menunjukkan hasil swab penumpang KRL Commuterline usai menjalani test polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Pemkot Bekasi menggelar tes massal corona terhadap penumpang KRL Commuterline dengan menyiapkan 300 alat test PCR, tes secara massal tersebut dilakukan setelah tiga penumpang KRL dari bogor terdeteksi terpapar virus corona atau Covid-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.


LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

Sejumlah profesor dan pegawai LIPI mengadukan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko ke Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Komisi VII DPR, Jakarta.
LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN


Lorong Watu Spot Wisata Mungil di Bengkulu Utara

17 Juli 2019

Lorong Watu spot wisata tersembunyi di Kabupaten Bengkulu Utara. TEMPO/Parliza Hendrawan
Lorong Watu Spot Wisata Mungil di Bengkulu Utara

Ini bukan lorong waktu, tapi Lorong Watu alias gang batu. Air sungai yang jernih, menggerus batu membentuk koridor panjang.


Gempa di Bengkulu Utara Minggu Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami

17 Maret 2019

Pusat gempa di Bengkulu Utara, Minggu, 17 Maret 2019, pukul 05,29 WIB. (BMKG)
Gempa di Bengkulu Utara Minggu Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa berkekuatan M 5,5 terjadi di sekitar Bengkulu Utara, hari ini


Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.


2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

Sejumlah ikan badut berada di sekitar anemon yang hidup di terumbu karang di wilayah peraian konservasi Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, 4 Agustus 2018. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. ANTARA FOTO/Aji Styawan
2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.


Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko dilantik sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang baru. Sebelumnya dia menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik. (Humas LIPI)
Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.