TEMPO.CO, Bandung - Seekor macan tutul terluka yang turun ke permukiman warga dari Gunung Syawal, Ciamis, mendapat perawatan di Taman Satwa Cikembulan, Garut. Kondisi macan tutul dilaporkan mulai pulih dan mau menyantap seekor ayam di dalam kandang karantina, Selasa, 10 November 2015.
Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin mengatakan, macan tutul itu masih muda. Usianya ditaksir sekitar 1 tahun dan berjenis kelamin betina. "Ketika datang kondisinya sakit parah, kurus, ada luka masih basah di kening, dan matanya seperti buta," kata Rudy ketika dihubungi Selasa, 10 November 2015.
Macan itu datang Senin malam, 9 November 2015, diantar rombongan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ciamis. Kondisi lainnya adalah macan itu kelaparan, mengalami dehidrasi atau kurang cairan, dan stres. "Semalam diberi cairan infus oleh dokter hewan, sekitar subuh dia bangun dan makan ayam," ujar Rudi.
Sampai Selasa siang, 10 November 2015, anak macan itu telah menghabiskan dua botol cairan infus. Dokter juga secara berkala memberikan obat tetes mata, antibiotik, dan vitamin. Anak macan yang panjangnya dari kepala hingga ujung ekor itu sekitar 1 meter, kata Rudy, memiliki berat tubuhnya hanya 20 kilogram. "Tulang-tulangnya menonjol, normalnya seusia itu (beratnya) sekitar 30 kilogram," kata dia.
Biaya perawatan macan tersebut hingga pulih ditanggung sepenuhnya oleh Taman Satwa Cikembulan sebagai salah satu lembaga konservasi. Biaya itu di antaranya berasal dari tiket pengunjung. Ia berharap setelah macan itu pulih namun ternyata tidak layak dilepasliarkan ke alam, satwa dilindungi tersebut bisa menjadi bagian dari koleksi satwa di tempatnya.
Sebelumnya, di Taman Satwa Cikembulan terdapat 6 ekor macan tutul (Panthera pardus), terdiri dari 5 ekor jantan, dan seekor betina. Rudy berharap macan betina baru itu nantinya bisa dikawinkan agar berkembang biak.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Kersamenak, Desa Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menemukan seekor macan tutul di kebun tak jauh dari Gunung Syawal, Senin pagi, 9 November 2015.
Kepala Bidang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis, Djundjun Nurdjaman mengatakan, macan tutul itu ditemukan di kebun. Awalnya, warga mengira macan tersebut sudah mati. Kemudian, warga menghampirinya.
"Ternyata masih hidup. Warga lalu menangkapnya," kata Djundjun. Warga lalu melaporkan penemuan macan tutul itu kepada polisi dan petugas polisi hutan. Macan tutul kemudian dibawa ke Pos Polisi Hutan di Imbanagara, Ciamis.
ANWAR SISWADI