TEMPO.CO, Bonn - Charles Darwin, bapak teori evolusi, menyatakan bahwa semua makhluk hidup berevolusi. Teori ini benar adanya. Hewan kecoak, yang lebih sering dianggap sebagai hama, ternyata memiliki nenek moyang yang bentuk fisiknya seperti cangcorang.
Menurut temuan dua ilmuwan dari Republik Slovak dan Jerman, Peter Vrasansky dan Gunter Bechly, kecoak yang hidup pada zaman dinosaurus memiliki perilaku sebagai pemburu aktif. Nenek moyang kecoak, menurut keduanya, "berprofesi" sebagai pemburu.
Dalam penjelasan di terbitan New Scientist, fosil kecoak berbentuk seperti belalang cangcorang yang tersimpan dalam getah seratus juta tahun lalu. "Ini merupakan kecoak predator yang berburu pada malam hari," tulis keduanya.
Fosil lengkap hewan ini didapat di sebuah penambangan di kawasan Noije Bum di Myanmar. Menurut para ahli, hewan ini masuk kategori cangcorang. "Hanya cangcorang dari keluarga kecoak yang berevolusi hingga kini."
Spesimen ini telah diteliti menggunakan mikroskop Leica M80 stereo. Spesimen ini memiliki tubuh yang panjang, dengan mata menonjol keluar. Sedangkan kaki-kakinya terlihat kokoh dengan rambut sensor yang disebut sensilla chaetica.
Dari pengamatan sementara, dua ahli ini menyimpulkan bahwa spesimen yang memiliki panjang tubuh sekitar 4,5 milimeter ini mampu bergerak dengan cepat dalam mengejar mangsa.
Untuk sementara, para ahli memperkirakan spesimen itu sebagai kelompok baru dari golongan kecoak.
Menurut Vrasansky dalam New Scientist, ada lusinan spesimen seperti ini yang tersimpan sebagai fosil yang utuh. "Ini bisa membantu para ahli meneliti ulang sejarah hewan dan ekosistem saat mereka ada."
NEW SCIENTIST | AMRI MAHBUB