TEMPO.CO, Cile - Manusia terus berupaya untuk mengungkap misteri luar angkasa, termasuk kehidupan di planet lain. Untuk mencapai tujuan ini, Cile pun membangun pusat pengamatan antariksa dengan teknologi paling mutakhir saat ini.
Presiden Cile, Michelle Bachelet, membuka peresmian pembangunan teleskop ini di puncak Pegunungan Andean. "Ini akan membuka pintu menuju pemahaman baru," kata dia seperti dilansir dari IFL Science, Ahad, 15 November, waktu setempat.
Pembangunan Giant Magellan Telescope (GMT) ini diinisiasi oleh konsorsium 5 negara dan akan rampung pada 2024 mendatang. Pertama-tama, mereka akan membangun jalan dan pembangkit energi. Para astronom yang terlibat mengatakan, teknologi yang digunakan jauh lebih baik ketimbang teleskop terbaik saat ini, Teleskop Hubble.
GMT akan memanfaatkan kombinasi dari 7 cermin raksasa untuk membentuk lensa berukuran 26 meter atau 85 kaki. Cermin-cermin besar akan difokuskan pada cahaya bintang yang memudahkan astronom memperkirakan jarak benda tersebut.
Ada pula lensa optik adaptif yang mempertajam gambar yang ditangkap teleskop. Beberapa cermin juga disiapkan untuk mengantisipasi efek perbedaan suhu dan kelembapan yang dapat membelokkan cahaya dari objek. Dengan demikian, resolusi dan sensitivitas gambar yang ditangkap akan tetap terjaga.
Direktur GMT, Patrick McCarthy, mengatakan, tim berharap GMT dapat memecahkan misteri dark matters, suatu material misterius yang kasat mata, namun membentuk bobot alam semesta ini. "Kami berharap menemukan sesuatu yang tak kami duga sebelumnya," kata dia.
Mereka memiliki harapan tinggi pada GMT. Sebab, selain teknologi yang mumpuni, lokasi pembangunannya merupakan yang terbaik. Gunung Andean yang terletak di Gurun Atacama sangat cocok untuk pengamatan luar angkasa. Langitnya masih cerah dengan udara kering, dan pencemaran cahaya pun masih sedikit. Aliran udara yang berasal dari Samudera Pasifik juga tak terlalu kencang sehingga para peneliti tak akan terganggu dengan gangguan atmosfer.
Namun, masa GMT menjadi teleskop paling mutakhir ini tak berlangsung lama. Setahun setelah ia mulai beroperasi, Teleskop Raksasa Eropa (EELT), juga sudah akan mulai beroperasi. Teleskop ini konon memiliki lensa dengan diameter 30 meter.
POPULAR SCIENCE | IFL SCIENCE | URSULA FLORENE