Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TERUNGKAP, Pulau Penyihir dari Zaman Batu

image-gnews
Karena semua anak pemeran putri Aurora kecil menangis dan ketakutan saat melihat Angelina yang menggunakan kostum penyihir bertanduk, Viv terpaksa menjadi aktris dadakan. Dailymail.co.uk
Karena semua anak pemeran putri Aurora kecil menangis dan ketakutan saat melihat Angelina yang menggunakan kostum penyihir bertanduk, Viv terpaksa menjadi aktris dadakan. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Glasgow - Sebuah situs arkeologi dari zaman batu berupa tempat ritual yang dilakukan di dalam gua pada 9.000 tahun lalu ditemukan di Blå Jungfrun, pulau di pesisir timur Swedia. Pulau ini telah lama dikaitkan dengan kisah supranatural, penyihir, dan kutukan.

"Bebatuan besar dan tebing curam Blå Jungfrun memberikan pemandangan lanskap yang dramatis. Selama berabad-abad, pulau tak berpenghuni itu dikaitkan dengan kekuatan supranatural," kata para arkeolog dalam sebuah presentasi saat pertemuan tahunan Asosiasi Arkeologi Eropa di Glasgow, Skotlandia, seperti dilansir Live Science.

Berdasarkan legenda, para penyihir berkumpul di pulau tersebut pada setiap perayaan Paskah untuk menyembah setan. Selain itu, diyakini ada kutukan bagi orang yang memindahkan batuan dari Blå Jungfrun, yakni sengsara seumur hidup.

Tak diketahui kapan kisah dan kepercayaan itu dimulai. "Kami bermaksud mengungkap asal usul legenda itu," ucap juru bicara tim arkeolog tersebut.

Tim gabungan internasional memulai studi lapangan di Blå Jungfrun pada musim semi 2014. "Hasilnya menakjubkan dan mengungkap aktivitas manusia pada zaman batu mesolitik," tulis anggota tim studi ini dari Kalmar County Museum dan Linnaeus University, Swedia, dalam sebuah paparan.

Berdasarkan hasil studi tersebut, tim menduga masyarakat Pulau Blå Jungfrun menjalankan ritual di dalam gua. Sebab, di salah satu gua, ditemukan benda seperti altar tempat manusia dikorbankan untuk dewa. Sedangkan di gua lain ditemukan rongga gua besar bak panggung pertunjukan. Menurut tim, dua gua itu memiliki fungsi berbeda.

Gua pertama memiliki rongga di dalam berdiameter 0,7 meter. Tungku perapian terletak di bawah rongga. "Dari sisa-sisa guratannya, terlihat itu buatan manusia," ujar Ludvig Papmehl-Dufay, arkeolog dari Kalmar County Museum. Meski belum tahu pasti apa yang pernah terjadi di dalam gua tersebut, menurut Dufay, kuncinya ada di tata letak gua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk masuk ke dalam gua, tutur Dufay, pihaknya harus memutar otak karena ukurannya lebih kecil daripada badan pria dewasa. Namun, setelah tim berhasil masuk, di dalam gua telah menunggu ruangan besar bak auditorium. "Rongga dan tungku api kemungkinan besar tercipta akibat ritual-ritual yang ada," katanya.

Sedangkan gua kedua jauh lebih aneh. Di sini, tim menemukan sebuah kapak batu dan pecahan bebatuan gua yang tampaknya digunakan untuk suatu hal. "Dilihat dari pola pecahannya, saya menebak ini altar," ucapnya. Hanya, ujar dia, kegiatan yang lebih spesifik, seperti pesta atau ritual, kemungkinan besar memang dilakukan.

Pekerjaan para arkeolog untuk mengungkap rahasia masa lalu di Blå Jungfrun terus dilakukan. Mereka kini mulai menyelidiki lapisan di bawah salah satu gua yang kemungkinan besar berasal dari batuan kuarsa. Sebab, alat-alat batu yang ditemukan berbahan kuarsa.

Kini Dufay dan timnya harus berpacu dengan waktu. Sebab, pulau itu sudah menjadi taman nasional. Orang bisa masuk ke dalam meski harus melewati jalur khusus. "Kami berpacu dengan mereka agar tak banyak situs yang rusak," ujar Dufay. Selain itu, penggalian tak bisa dilakukan pada malam hari lantaran pulau tersebut belum dialiri listrik.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

19 jam lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

20 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

21 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

24 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

25 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

26 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

42 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Kate Middleton/Foto: Instagram/The Wales Brasil
Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?


Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton, Putri Wales dari Inggris, hadiri resepsi malam untuk anggota Korps Diplomatik di Istana Buckingham di London, Inggris 5 Desember 2023. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya