TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan perangkat yang dapat dipakai menempel di tubuh (wearable devices) agaknya akan semakin luas. Desember 2015, Samsung merilis cincin pintar (smart ring) untuk segala kegunaan.
Konsep cincin pintar ala Samsung pada dasarnya digunakan sebagai alat pengendali telepon seluler (ponsel) cerdas (smartphone), tablet, televisi kelas cerdas (smart TV), bahkan perangkat rumah cerdas (smart home).
Samsung memakai metode utama pengendalian rotasi cincin di jari penggunanya. Dengan memutar cincin ke kiri atau kanan, maka penguna dapat memicu fungsi pengendalian perangkat yang sudah terhubung layaknya ponsel cerdas, demikian laporan GSM Arena.
Cincin dapat digunakan untuk navigasi menu yang lebih kompleks dengan menawarkan lebih banyak lagi fungsi. Smart ring Samsung dapat digunakan untuk mengubah saluran televisi, mematikan lampu dan menaikkan tirai. Bahkan, cincin pintar tersebut dapat terkoneksi ke jejaring sosial, seperti Facebook.
Adapun arloji pintar (smart watch) Samsung S2 yang terbaru memiliki bezel putar, sehingga cincin cerdasnya akan mengadopsi fungsi yang sama untuk saling terhubung. Konsep bezel arloji pintar semacam itu diterapkan pula oleh Apple Watch, walau dengan konsep pengembangan berbeda. Microsoft juga berencana mengoperasikan cincin pintar dengan metode menggeser permukaan cincin, bukan rotasi. Sedangkan, Google mengembangkan cincin pintar sebagai pengontrol Google Glass.
ANTARA