Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oksigen Tak Berperan Banyak dalam Evolusi Binatang  

Editor

ursul florene

image-gnews
Survival of the Fittest (Keseharian)Karyawan yang bekerja di gedung jangkung Jakarta sedang mencari warung makan berharga murah yang tersebar di gang sempit. Warung makan di luar gedung menjadi incaran para karyawan untuk menghemat pengeluaran. Adegan ini diambil di Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, 18 April 2008. Fotografer ingin menampilkan 'kelucuan' hubungan teori evolusi dan masyarakat perkotaan saat ini sesuai dengan gambar mural di dinding.(Juara 2: AGUS SUSANTO/KOMPAS)
Survival of the Fittest (Keseharian)Karyawan yang bekerja di gedung jangkung Jakarta sedang mencari warung makan berharga murah yang tersebar di gang sempit. Warung makan di luar gedung menjadi incaran para karyawan untuk menghemat pengeluaran. Adegan ini diambil di Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, 18 April 2008. Fotografer ingin menampilkan 'kelucuan' hubungan teori evolusi dan masyarakat perkotaan saat ini sesuai dengan gambar mural di dinding.(Juara 2: AGUS SUSANTO/KOMPAS)
Iklan

TEMPO.CODenmark - Oksigen berperan penting dalam menunjang kehidupan di muka bumi. Namun para peneliti mengungkapkan bahwa gas O2 ini tak lantas memunculkan makhluk hidup pertama.

Sebuah penelitian dari Nordic Center for Earth Evolution University of Southern Denmark menunjukkan kadar oksigen di muka bumi sudah cukup sejak 1,4 miliar tahun silam. Namun hewan pertama baru muncul sekitar 600 juta tahun lampau.

"Jadi jumlah oksigen cukup tak lantas membuat hewan pertama langsung menapakkan kaki," kata Emma Hammarlund, seperti dilansir dari IFL Science, Selasa, 5 Januari 2016 waktu setempat.

Sebelumnya, para peneliti menduga lambatnya kemunculan hewan pertama berhubungan dengan kurangnya kadar oksigen di atmosfer bumi. Namun, setelah anggota tim gabungan dari China National Petroleum Corporation University of Copenhagen, Hammarlund dan Canfield, memeriksa sampel sedimen Xiamaling, terkuak bahwa dasar samudra saat itu sudah mengandung 4 persen oksigen dari masa modern ini.

Awalnya, memang sulit menentukan kadar oksigen pada masa tertentu. Namun tim menggunakan banyak pendekatan untuk menguak misteri ini. Salah satunya dengan memanfaatkan distribusi metal untuk mendeteksi kandungan oksigen. Molekul yang terdeteksi dari organisme purba dalam sedimen tersebut menunjukkan kandungan oksigen sedimen sudah sama dengan di perairan Cile dan Peru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hammarlund, kadar tersebut sudah cukup untuk organisme sederhana, seperti spons dan cacing, bertahan hidup. "Mereka mungkin mewakili beberapa hewan pertama di muka bumi. Kalau dengan kadar 4 persen saja bisa, mungkin hewan-hewan pertama lain juga bisa bertahan hidup," tuturnya.

Karena itu, mereka menyimpulkan bahwa diversifikasi binatang disebabkan oleh faktor selain kadar oksigen.

IFL SCIENCE | SCIENCE DAILY | URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun

6 Februari 2020

Dua petugas Musium Ronggowarsito Semarang mengkonservasi fosil gading gajah sepanjang 3,7 meter, (16/06). Fosil ini ditemukan di situs Patiayam, Kudus, Jawa Tengah. Foto: TEMPO/Budi Purwanto
Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun

Diperkirakan fosil milik hewan yang hidup di zaman pleistosen, ratusan ribu tahun yang lalu. Ada juga banteng, kudanil, dan kura-kura.


Alkohol Sehat atau Buruk? Hasil Riset Ini Menjawabnya

24 Agustus 2017

Ilustrasi pria minum alkohol. campusdiary.co.ke
Alkohol Sehat atau Buruk? Hasil Riset Ini Menjawabnya

Sebuah riset mencoba menjawab pertanyaan, "Alkohol baik atau buruk?"


Sempat Hilang, Jurnalis Wanita Swedia Ditemukan Tanpa Kepala

24 Agustus 2017

Kim Wall. TT NEWS AGENCY/ Tom Wall Handout via REUTERS
Sempat Hilang, Jurnalis Wanita Swedia Ditemukan Tanpa Kepala

Polisi Denmark mengidentifikasi jasad wanita tanpa kepala sebagai Kim Wall, jurnalis asal Swedia


Peneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu

7 Juni 2017

Dinosaurus T-Rex. telegraph.co.uk
Peneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu

Tyrannosaurus rex punya sisik, bukan bulu, menurut studi yang
disiarkan jurnal Royal Society.


Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil

18 Mei 2017

Tengkorak asli dari kerangka Tyrannosaurus rex dipamerkan di Museum Sejarah Alam di Berlin, Jerman, 17 Desember 2015. Fosil ini ditemukan di Montana, AS pada tahun 2012. REUTERS/Pawel Kopczynski
Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil

Peneliti mengungkapkan bahwa Tyrannosaurus rex memiliki gigitan yang bisa menghancurkan tiga mobil.


Dinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster

10 Mei 2017

Seorang pria melihat animatronik dinosaurus T-Rex menjelang pameran interaktif, Jurassic Kingdom, di Osterley Park di London barat, Inggris, 31 Maret 2017. REUTERS
Dinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster

Para ilmuwan menamai dinosaurus berduri dengan badan mirip tank yang memiliki ekor palu godam seperti nama binatang buas di film "Ghostbuster".


Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka

1 April 2017

Dinosaurus T-Rex. telegraph.co.uk
Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka

Studi terbaru menemukan Tyrannosaurus-Rex atau T-rex memiliki
sisi yang sensitif pada hidungnya, sepeka jari manusia.


Denmark Copot Warga Negaranya yang Bertempur untuk ISIS

1 April 2017

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Denmark Copot Warga Negaranya yang Bertempur untuk ISIS

Pengadilan Denmark mencopot kewarganegaraan seorang yang tahun lalu dijatuhi hukuman karena bertempur untuk kelompok militan ISIS.


Uber Akhirnya Tarik Layanan di Denmark, Simak Alasannya

28 Maret 2017

Sejumlah supir berjalan di sekitar taksi mereka yang diparkir menutupi akses jalan protokol di Budapest, 18 Januari 2016. Uber mencatat sebanyak 80.000 pengguna dan 1.200 supir menggunakan layanan taksi berbasis aplikasi internet ini sejak pertama kali beredar pada 2014 di Budapest. REUTERS/Laszlo Balogh
Uber Akhirnya Tarik Layanan di Denmark, Simak Alasannya

Uber Technologies akan menarik layanan mereka di Denmark mulai April 2017 karena undang-undang tentang taksi yang menerapkan aturan baru


Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu  

28 Maret 2017

Riset tentang tikus yang hidup berdampingan dengan manusia. 1funny.com
Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu  

Tikus memulai hubungan dengan manusia secepat spesies manusia menetap dan membangun rumah 15 ribu tahun lalu.