Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukti Baru Migrasi: Bakteri di Perut Manusia Purba

Editor

ursul florene

image-gnews
Rekosntruksi manusia purba yang dipajang di Museum Sangiran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. TEMPO/Frannoto
Rekosntruksi manusia purba yang dipajang di Museum Sangiran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Italia -Sebuah temuan menarik muncul dari selaput lendir perut Otzi si manusia es. Dalam tubuh manusia purba berusia 5.300 tahun ini, ditemukan sampel bakteri  Helicobacter pylori, penyebab maag.

“Bakteri yang ditemukan di perut Otzi sama dengna yang kita temukan di perut masyarakat Eropa modern saat in,” kata paleopatolog Albert Zink dari European Academy (EURAC) di Bolzano  seperti dilansir dari Sciene Daily, Kamis, 7 Januari 2015. Temuan ini semakin melengkapi informasi kehidupan nenek moyang masyarakat Eropa pada periode Otzi.

Awalnya, tim EURAC memang menduga infeksi bakteri perut telah berlangsung sejak zaman manusia purba. Namun hal ini sulit dibuktikan karena kebanyakan fosil manusia purba, termasuk Otzi sudah kehilangan jaringan perutnya. Tak kehilangan akal, tim akhirnya memutuskan untuk mengekstrak seluruh DNA isi perut. Dari situ, mereka menemukan jejak gen H. pylori.

Meski belum menemukan bukti kuat apakah Ötzi mengalami gangguan pencernaan semasa hidupnya, namun dapat dipastikan sistem imun tubuhnya bereaksi terhadap keberadaan bakteri ini. Menurut ahli mikrobiologi EURAC Frank Maixner, ada jejak protein hasil reaksi antibodi, yang juga terdapat di pasien terinfeksi gangguan perut saat ini.

Data bakteri ini kemudian dikirimkan ke ahli genetika Thomas Rattei dari Univerisity of Vienna, yang mendapat informasi mengejutkan lainnya. “Ternyata, jenis bakteri ini, sama dengan yang banyak terdapat di Asia Tengah dan Selatan saat ini,” kata dia.

Para peneliti berkesimpulan kalau pada dasarnya, ada dua tipe bakteri H. Pylori, yang berasal dari Afrika dan Asia. Kedua bakteri ini kemudian bertemu, dan membentuk suatu hibrid yang menjadi bakteri di perut masyarakat Eropa saat ini. Proses percampuran ini berlangsung di Timur Tengah, saat periode Zaman Es akhir. Saat itu, musim dingin yang keras membuat Eropa tak dapat lagi ditinggali, sehingga penduduknya berpindah ke daerah Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah es mulai mencair, atau sekitar 20 ribu tahun lalu, para pengungsi ini kembali menduduki Eropa. “Para migran ini yang membawa bakteri perut hibrid ke daratan Eropa,” kata Rattei.

Sementara bakteri dari Afrika diduga masuk lebih lambat, sekitar 5 ribu tahun lalu. Saat itu, Eropa tengah dilanda revolusi petani, di mana banyak migran Afrika datang untuk mengolah tanah di daratan tersebut. Ada pula yang mengatakan bakteri ini masuk dari serbuan hama seperti tikus dan lalat.

Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan koneksi bakteri dengan perkembangan manusia hingga saat ini. Menurut Zink, EURAC tengah merencanakan proyek serupa di Amerika Selatan dan Asia untuk mengungkap sejarah manusia lebih mendalam.

SCIENCE DAILY | NEW YORK TIMES | URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

16 jam lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

19 jam lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

5 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

7 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

8 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

12 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?


Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

17 hari lalu

Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo
Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

18 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

19 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

Venesia menerapkan pajak turis setelah kota tersebut hampir masuk dalam daftar situs warisan budaya yang terancam punah oleh PBB karena overtourism.