TEMPO.CO, Inggris -Selama ini, banyak peneliti memanfaatkan vertebrata untuk meneliti daya pandang 3 dimensi. Baru-baru ini, sebuah tim dari Newcastle University membuat kacamata 3D mini untuk belalang sembah.
“Dari percobaan ini kami berharap dapat memahami evolusi penglihatan 3 dimensi, dan dapat menunjukkan algoritma baru persepsi 3D di komputer,” kata ketua tim peneliti Jenny Read, seperti dilansir dari Eurekalert pada Ahad, 10 Januari 2016. Belalang sembah sendiri merupakan serangga dengan daya penglihatan yang luar biasa.
Percobaan pada serangga ini pertama kali dilakukan pada tahun 1980 oleh Samuel Rossel. Namun, karena menggunakan alat prisma dan teropong, gambar yang dapat ditampilkan terbatas sehingga tak banyak data yang dapat diambil. Tim Read pun mengubah sistem ini dengan menggunakan kacamata 3D mini yang sesuai dengan ukuran belalang sembah.
Kacamata ini didesain spesial, dengan satu lensa berwarna biru dan satu lagi hijau. Warna merah sengaja tak dipilih lantaran serangga ini lemah dalam menangkap cahaya merah.
Selanjutnya, belalang diletakkan di hadapan layar komputer khusus yang menampilkan video kumbang berterbangan. Ketika belum dipakaikan kacamata, belalang sembah cenderung acuh pada gambar bergerak mangsanya ini. Namun, setelah memakai kacamata, ia mencoba menangkap gambar 3D kumbang ini.
“Dari percobaan ini, dapat dibuktikan kalau belalang sembah menggunakan pandangan 3D. Artinya, metode ini dapat digunakan untuk memberikan rangsangan pada serangga,” kata Read. Tim selanjutnya akan mendalami algoritma daya tangkap serangga ini untuk memahami evolusi daya pandang manusia, juga mengembangkan teknologi 3D di komputer dan robot.
EUREKALERT | LIVE SCIENCE | URSULA FLORENE