TEMPO.CO, Amerika -Temuan alat-alat batu di Sulawesi mengubah pandangan peneliti tentang sejarah manusia purba di Indonesia. Alat berusia 118 ribu tahun ini mematahkan teori kalau Homo sapiens adalah yang pertama menduduki pulau ini.
Dalam jurnal Nature pekan ini, tim arkeolog yang dipimpin Gerrit van den Bergh dari University of Wollongong menuliskan laporan temuan ini. “Kami menduga ini berasal dari Homo floresiensis,” kata dia seperti dilansir dari IFL Science, Rabu, 13 Januari 2016 waktu setempat.
Artefak ini ditemukan di empat situs baru yang berlokasi di Talepu, bagian selatan Sulawesi. Rata-rata peralatan batu ini bediameter hingga 13 sentimeter. Tak hanya itu, ada pula fosil binatang berukuran raksasa seperti nenek moyang gajah Stegodon, dan kerbau purba Bubalus depressicornis.
Dengan pemindaian laser dan uranium, tim mengungkap fosil berusia 200 hingga 780 ribu tahin; sementara peralatan batu pada rentang 118 hingga 194 ribu. Keduanya jauh lebih tua dari kedatangan pertama manusia modern ke daratan Sulawesi.
Sebelum temuan ini, peneliti mengira hanya Homo sapiens yang membentuk koloni di Sulawesi hingga saat ini. Namun, ternyata sudah ada sejarah koloni manusia purba yang lebh tua. Selain H. Floresiensis, manusia purba yang menghuni Flores; van den Bergh juga menduga artefak ini merupakan peninggalan Homo erectus yang bermukim di Jawa.
Sulawesi dan Flores adalah pulau di Asia Tenggara yang pernah ditinggali manusia purba sebelum manusia modern muncul. Homo sapiens sendiri baru mencapai Sulawesi sekitar 40 ribu tahun lalu.
Tetapi, ada pula yang memperkirakan kaum manusia kate-lah yang bermukim di sini. Pasalnya, pada penelitian lain yang dilakukan tim dari Griffith University, Australia, pernah ditemukan artefak alat batu berusia 1 juta tahun, yang diduga milik manusia kate. Kaum ini diduga hidup sekitar 190 hingga 12 ribu tahun lalu.
IFL SCIENCE | SCIENCE NEWS | URSULA FLORENE