Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intel Indonesia Dituding Mata-matai Warga dengan FinFisher  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
techgenie.com
techgenie.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pemerintah Indonesia diduga menggunakan server pengumpan yang berada di Sydney, Ibu Kota Australia, untuk menampung informasi yang dikumpulkan melalui sebuah operasi intelijen di dunia maya.

Temuan ini, seperti dimuat Rappler.com, edisi 26 Januari 2016, merupakan hasil investigasi media Australia, Australian Broadcasting Corporation (ABC). Menurut ABC, pemerintah Indonesia diketahui menggunakan FinFisher, spyware untuk mengumpulkan informasi pada sejumlah orang.

Bill Marzcak dari Universitas Toronto mengatakan informasi yang berhasil dikumpulkan itu diarahkan ke server Australia bernama Global Switch, sebelum dikirim ke Indonesia. "Ketika komputer atau telepon terinfeksi spyware FinFisher, spyware mengkomunikasikan kembali ke pemerintah yang menginfeksinya," katanya.

Spyware itu bisa mengakses ke password yang diketik pengguna ke ponsel atau komputer mereka, termasuk akses ke setiap file yang disimpan pada perangkat tersebut. "Spyware (FinFisher) memungkinkan operator pemerintah mengaktifkan mikrofon atau webcam dari komputer atau telepon," kata Marzcak.

Spyware yang dijual ke pemerintah itu sebenarnya dijual ke semua pemerintahan di dunia dan dipromosikan sebagai cara untuk membantu "mengidentifikasi, menemukan, dan menghukum para penjahat serius."

Penyelidikan ABC menemukan bahwa Indonesia adalah salah satu pelanggan terbesar dari FinFisher itu. "Kami dapat mengidentifikasi bahwa salah satu pengguna di dalam pemerintah Indonesia adalah The National Crypto Agency (Lembaga Sandi Negara)," kata Marzcak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukti lainnya, masih kata ABC, juga menunjukkan bahwa ada beberapa lembaga pemerintah yang menjadi pengguna program spyware itu. Artinya, Lembaga Sandi Negara bukan pengguna satu-satunya program pengintaian itu.

Spyware ini memang dapat digunakan untuk memantau pelaku terorisme dan kriminal. Namun kelompok hak asasi manusia prihatin bahwa perangkat itu juga dapat digunakan terhadap para aktivis.

Conor Duffy, reporter ABC mengatakan, tidak diketahui lembaga pemerintah Indonesia mana yang bertanggung jawab terhadap penggunaan server pengumpan yang ada di Sydney itu.

Rappler.com | Australian Broadcasting Corporation | Abdul Manan 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilihan Wisata Museum di Yogyakarta, Jangan Lewatkan 4 Museum Bersejarah Ini

1 Maret 2023

Saat upacara pemasangan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, para peserta diiringi dengan biola yang dimainkan oleh anak Sekolah Dasar. TEMPO/Muh Syaifullah
Pilihan Wisata Museum di Yogyakarta, Jangan Lewatkan 4 Museum Bersejarah Ini

Yogyakarta memiliki wisata edukasi, yaitu berbagai museum. Berikut 4 wisata museum itu antara lain Monumen Jogja Kembali.


Serangan Ransomware Petya, Ini Imbauan Lembaga Sandi Negara

28 Juni 2017

Petya Ransomware. (Foto: thehackernews.com)
Serangan Ransomware Petya, Ini Imbauan Lembaga Sandi Negara

Lembaga Sandi Negara, melalui akun Twitter resminya, angkat suara soal serangan ransomware Petya.


Disetujui Pimpin BIN, BG Berterima Kasih kepada Sutiyoso

8 September 2016

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Pol Budi Gunawan menyampaikan visi misi saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Jakarta, 7 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Disetujui Pimpin BIN, BG Berterima Kasih kepada Sutiyoso

Budi Gunawan mengapresiasi Komisi I dan para anggota Dewan lain yang memuluskan proses uji kelayakan dan kepatutannya di DPR.


Penjelasan Pentingnya Kemenhan Punya Badan Intelijen Sendiri

9 Juni 2016

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Minister of Defense Acquisition Program Administration Republik Korea Chang Myoungjin (kanan) dan Duta Besar Republik Korea, Cho Taiyoung (kiri), menjawab pertanyaan awak media seusai melakukan penandatangan kontrak kesepakatan jangka panjang, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, 7 Januari 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Penjelasan Pentingnya Kemenhan Punya Badan Intelijen Sendiri

Intelijen di lingkungan Kementerian Pertahanan untuk mengidentifikasi sumber daya dalam negeri yang bisa mendukung pertahanan.


Sutiyoso Ingin BIN Diberi Kewenangan Panggil Orang

29 Februari 2016

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso. TEMPO/Imam Sukamto
Sutiyoso Ingin BIN Diberi Kewenangan Panggil Orang

BIN tidak menangkap, tapi ingin memanggil seseorang untuk mendalami sebuah informasi.


Tim Pengawas Intelijen Negara Dibentuk  

26 Januari 2016

Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (tengah) berfoto bersama Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq (kedua kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kanan) sebelum menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 30 Juni 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tim Pengawas Intelijen Negara Dibentuk  

Tim pengawas ini merupakan tim dari DPR, bukan tim dari Komisi I.


Kepala Lemsaneg Fokus Kembangkan Cyber Nasional

8 Januari 2016

Mayor Jenderal TNI Djoko Setiadi saat di lantik menjadi Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, 8 Januari 2015. Jabatan Djoko Setiadi diperpanjang oleh Presiden Jokowi setelah sebelumnya menduduki posisi yang sama sejak 2011. TEMPO/Subekti.
Kepala Lemsaneg Fokus Kembangkan Cyber Nasional

Kepala Lemsaneg prioritas mengembangkan cyber nasional.


Puluhan Website Pemerintah Diretas Tiap Harinya

26 November 2015

thehackernews.com
Puluhan Website Pemerintah Diretas Tiap Harinya

Diperlukan sistem pengamanan informasi yang mampu
mengakomodir keamanan


Lembaga Sandi Negara Luncurkan Layanan Sertifikasi Digital  

26 November 2015

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, RB Yuddy Chrisnandi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Lembaga Sandi Negara Luncurkan Layanan Sertifikasi Digital  

Produk dan layanan digital yang diluncurkan berupa Otorisasi Sertifikasi Digital dan Peralatan Sandi Karya Mandiri.


Bentuk Tim Pengawas Badan Intelijen Negara, Ini Janji DPR

3 Juli 2015

Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso berpose saat bersiap untuk menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 30 Juni 2015. Sutiyoso memaparkan sejumlah visi dan misinya mengenai ancaman ideologi, terorisme, separatisme yang mulai melalui dunia maya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Bentuk Tim Pengawas Badan Intelijen Negara, Ini Janji DPR

Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan tim eksternal pengawas intelijen negara. Bertugas mengoreksi kinerja intelijen yang selama ini tak terawasi.