TEMPO.CO, Mountain View - Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan CEO Google Sundar Pichai di Mountain View, California, Rabu, 17 Februari 2016 waktu setempat, Google mengumumkan rencana untuk membantu melatih 100 ribu pengembang mobile hingga 2020.
Bekerja sama dengan mitra di seluruh Indonesia, dalam rilisnya, Google mengatakan akan mengadakan kursus pengembangan keterampilan melalui perguruan tinggi secara online dan melalui kelompok belajar di seluruh Nusantara.
Upaya tersebut akan dibantu dengan program yang sudah dilakukan Google saat ini untuk mendukung pengembang dalam penggunaan Google Play yang berpotensi menjangkau lebih dari 1 miliar orang di seluruh penjuru dunia.
Selama empat tahun ke depan, Google akan menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan mitra di seluruh Indonesia melalui tiga upaya utama untuk mencapai jumlah 100 ribu pengembang tersebut, yaitu:
Pertama, Google akan bermitra dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer di tahun terakhir mereka dan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android berkualitas tinggi.
Kedua, Google tengah menerjemahkan semua kursus Udacity terpenting ke bahasa Indonesia untuk menjangkau siapa pun yang ingin mewujudkan ide membuat aplikasi. Kursus ini diajarkan oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses gratis dari mana saja di perangkat apa saja. Konten yang diterjemahkan ini diharapkan akan mempermudah calon pengembang di Indonesia untuk mulai berkarya.
Ketiga, Google akan memperpanjang sesi komunitas studi Google yang telah sukses, dikenal dengan nama Indonesia Android Academy. Ini adalah kelompok belajar yang lebih intensif dan dipimpin oleh fasilitator yang juga menyediakan bimbingan bagi pengembang pada semua tingkatan. Kelompok ini akan didirikan di lima kota—Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta—untuk menjangkau masyarakat seluas mungkin.
Memberi pelatihan kepada pengembang untuk membantu mereka menciptakan aplikasi kelas dunia hanya sebagian dari upaya yang dilakukan Google. Beberapa hal lain telah dilakukan untuk membantu mempromosikan aplikasi mereka guna memperluas jangkauannya dan memberi dorongan lebih agar mereka dapat meluncurkan usaha sendiri.
Google HackFair yang diadakan setiap tahun mengumpulkan para pengembang untuk memamerkan aplikasi rancangan mereka, dengan sorotan khusus pada inovasi-inovasi unik karya anak bangsa. Sementara program seperti Launchpad memberi mereka keterampilan, dari pemasaran, merancang UI/UX, sampai cara menjual ide bisnis. Google Developer Groups (GDG) juga memberikan ruang bagi komunitas pengembang di enam kota di Indonesia.
Google Play juga menyediakan platform global untuk mengubah aplikasi menjadi usaha sukses yang dapat menjangkau lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. Belum lama ini Google menurunkan harga minimum aplikasi, game, dan produk dalam aplikasi berbayar di Google Play dari Rp 12.000 ke Rp 3.000 agar para pengembang dapat menjangkau lebih banyak orang.
ERWIN Z