TEMPO.CO, Pinrang - Tak hanya kisah-kisah mistis yang berada di balik kemunculan gerhana. Juga ada pula mitos tentang kecantikan yang tersemat dengan kemunculan fenoman astronomi ini, khususnya gerhana bulan.
Misalnya kisah Hasnah, warga Kelurahan Maccarawalie, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Saat terjadi gerhana bulan 8 Oktober 2014, dia dan beberapa perempuan lain di desanya berduyung-duyung mengambil air dari banyak sumber untuk digunakan membasuh muka.
"Buat obat jerawat," kata Hasnah kepada Tempo, mengacu kepada air yang diambilnya dari sumur di desa.
Selain membasuh muka, kata Hasnah, sebagian kaum hawa juga mandi dari air sumur yang terkena sinar gerhana bulan itu. Mitosnya: agar semakin ditatap dan menarik orang yang memandanginya.
Tapi syaratnya, Hasnah bercerita, air itu harus diambil tanpa mengeluarkan kata-kata. Kemudian, perempuan tersebut harus mendaraskan salawat kepada Nabi Muhammad sebelum mandi atau membasuh muka dengan air yang terpapar cahaya gerhana bulan.
Selain air sumur, kelapa tua pun dipercaya oleh warga dapat menambah kecantikan mereka. Kelapa tua itu diparut dan dibuat minyak sehingga dapat digunakan sebagai minyak rambut. "Orang percaya minyak itu, dapat membuat rambut terurai panjang dan terlihat indah," Hasnah bercerita.
Hanya, ada satu syarat. "Kelapa itu harus dicuri, tak boleh diminta kepada pemiliknya," ujarnya. "Saat membuat minyak pun terlebih dahulu membaca salawat nabi."
TIM TEMPO