TEMPO.CO, Lima - Sebanyak 4.500 jenis kentang menjalani tes untuk menentukan apakah tanaman itu dapat tumbuh di planet Mars. Eksperimen perintis itu sedang dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama dengan Pusat Ubi Kentang Internasional Peru (CIP).
Semua jenis kentang yang dipilih datang dari zona ekologi berbeda dan mampu bertahan dengan perubahan iklim secara tiba-tiba. Perwakilan NASA, Julio Valdivia Silva, mengatakan kentang yang lulus tes harus memenuhi sejumlah kriteria akhir.
Kriteria tersebut adalah bukan hanya mampu tumbuh dengan baik di Mars, tapi dapat diproduksi ulang dalam jumlah besar. "Kami hampir 100 persen yakin banyak kentang yang dipilih akan lulus tes," ucapnya, seperti dilansir IB Times pada 19 Februari 2016.
Tanah di La Joya Pampas, sektor Gurun Atacama di Peru selatan yang dianggap salah satu tempat paling kering di Bumi, sangat mirip dengan kawasan yang ditemukan di Planet Merah. Percobaan tersebut dikatakan memakan waktu satu-dua tahun.
Dalam tahun-tahun mendatang, NASA berencana membangun pusat penelitian Mars di gurun Peru. Diketahui, penelitian terkait diharapkan dapat membantu masalah kekurangan makanan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan mencapai keamanan pangan pada masa mendatang.
Para ilmuwan sebelumnya telah berhasil memproduksi sayuran semacam selada, tanaman pertama yang tumbuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Bulan lalu, para astronot memamerkan bunga pertama yang tumbuh di luar angkasa, yakni zinnia oranye.
IB TIMES | THE JOURNAL | YON DEMA