TEMPO.CO, Bengkulu – Sekuntum bunga langka Rhizantes Deceptor atau biasa dikenal dengan nama Rafflesia bintang ditemukan mekar di Desa Kuro Tidur, tepatnya di jalur Margapala Selendang Pertapa, Kawasan lereng Bukit Barisan Kabupaten Bengkulu Utara, setelah hampir 20 tahun tidak pernah ditemukan.
Ketua Kelompok Pencinta Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian mengatakan, Rhizantes Deceptor terakhir ditemukan masyarakat pada pertengahan tahun 90-an.
“Bunga ini sepupu Rafflesia arnoldii, termasuk dalam daftar puspa langka dunia yang terancam punah,” kata Sofian, Selasa, 23 Februari 2016.
Bunga ini berwarna putih dengan kombinasi garis tipis berwarna merah kecokelatan. Ukurannya dalam kondisi mekar sempurna memiliki diameter 15-27 sentimeter.
Menurut Sofian, keunikan Rafflesia jenis ini bila dibandingkan dengan anggota marga Rafflesia lainnya adalah ukuran lebih kecil; bentuk dan jumlahnya serta ukuran daun perigonnya berbeda dengan Rafflesia. Rhizanthes masuk dalam daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna atau CITES.
Pada akun media sosialnya, Sofian menjelaskan jika Rafflesia bintang atau Rhizanthes Deceptor adalah spesies parasit tanaman berbunga tanpa daun, batang, akar, atau fotosintesis jaringan. Mereka tumbuh pada akar Tetrastigma atau sejenis anggur-angguran.
Bunga ini dapat ditemukan di hutan tropis Sumatera pada ketinggian 500-700 meter dari permukaan laut. Menurut peneliti puspa langka asal Inggris, Heywood, dalam bukunya, Rhizanthes merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang satu famili dengan Rafflesia.
Jenis Rhizanthes ini tidak semenarik dan sepopuler Rafflesia. Namun karena bentuk dan habitatnya sama, serta jumlah dan penyebarannya terbatas, jenis ini pun perlu dipelajari.
PHESI ESTER JULIKAWATI