TEMPO.CO, Peru - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), bekerja sama dengan Pusat Ubi Kentang Internasional Peru (CIP), mencoba membudidayakan tanaman kentang dengan ekosistem menyerupai kondisi planet Mars. Uji coba ini dilakukan NASA dan CIP mulai Januari lalu.
Keduanya mencoba 100 varietas kentang dan mengujinya untuk kemungkinan bertahan hidup dan tumbuh di lingkungan planet Mars, seperti dilansir Popularscience.com, Selasa, 23 Februari 2016.
Kentang dipilih menjadi obyek uji coba atas beberapa alasan. Peneliti Amerika menemukan bahwa sebuah kentang bisa memiliki kandungan kalori sebanyak 10 persen dari yang dibutuhkan tubuh manusia setiap hari.
Kentang juga diketahui mampu tumbuh subur dalam kondisi lingkungan yang berat. Kentang mampu tumbuh pada tanah atau lingkungan yang kering.
Uji coba terhadap 100 varietas kentang dilakukan untuk mencari hasil penelitian apakah tumbuhan kentang akan mampu menghasilkan cukup kalori yang dibutuhkan jika nantinya ditanam di sebuah tanah atau lahan di planet Mars.
Para peneliti mengangkut 200 pounds atau sekitar 90 kilogram tanah dari La Joya Pampas, sebuah wilayah di Gurun Atacama, Peru. Tanah di gurun ini diketahui memiliki kemiripan dengan tanah yang ditemukan di planet Mars.
Kombinasi antara tanah kering gurun Atacama dan tanaman kentang diharapkan dapat membuka pengetahuan baru mengenai jenis kentang yang paling mampu bertahan tumbuh di lingkungan keras. Jika tidak berhasil tumbuh dengan baik, rencananya, tim akan menambahkan nutrisi pada tanah tersebut.
Atau bahkan peneliti akan mencoba menggunakan sistem bercocok tanam aeroponik, di mana tanaman dapat tumbuh di lingkungan yang lembap tanpa tanah.
Penelitian budi daya kentang ini rencananya dilakukan NASA dan CIP hingga Maret mendatang atau lebih lama lagi. Uji coba dilakukan untuk mempersiapkan kemungkinan Mars bisa dijejaki manusia.
POPULAR SCIENCE | MAYA NAWANGWULAN