Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Prediksi Ratusan Ribu Orang Mati Kelaparan pada 2050  

Editor

ursul florene

image-gnews
Seorang petani memanen tanaman gandum yang rusak karena curah hujan tinggi, di pinggiran Ajmer, India, 8 April 2015. India diterpa isu-isu malnutrisi, dan lonjakan inflasi, tetapi India tak kekurangan pangan. India termasuk negara terbesar di dunia penghasil gandum dan sayur, meski 40 persen dari produksinya menguap begitu saja oleh karena persoalan-persoalan yang dihadapi. AP/Deepak Sharma
Seorang petani memanen tanaman gandum yang rusak karena curah hujan tinggi, di pinggiran Ajmer, India, 8 April 2015. India diterpa isu-isu malnutrisi, dan lonjakan inflasi, tetapi India tak kekurangan pangan. India termasuk negara terbesar di dunia penghasil gandum dan sayur, meski 40 persen dari produksinya menguap begitu saja oleh karena persoalan-persoalan yang dihadapi. AP/Deepak Sharma
Iklan

TEMPO.COInggris - Laju perubahan iklim dapat berdampak kematian 500 ribu orang dewasa di seluruh dunia. Kematian tersebut disebabkan perubahan pola makan dan berat badan, menyusul produksi pangan yang terus berkurang.

Marco Springmann dari University of Oxford, Inggris, membuat model penelitian yang melihat dampak perubahan iklim pada komposisi pangan masyarakat dari 155 negara di seluruh dunia. “Banyak yang sudah melakukan penelitian tentang ketahanan pangan, tapi sedikit yang berfokus pada dampak kesehatan,” katanya melalui siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 3 Maret 2016.

Pada 2050, bila tak ada tindakan intervensi untuk mengurangi emisi global, perubahan iklim dapat mengurangi ketersediaan pangan hingga sepertiga. Saat itu, diperkirakan rata-rata orang akan kehilangan konsumsi 99 kilokalori per hari; 14,9 gram buah dan sayur; serta daging merah hanya 0,5 gram per hari.

Kematian terbanyak akan terjadi di negara-negara yang penduduknya berpenghasilan menengah ke bawah. Angka terburuk dialami daerah Pasifik Barat (264 ribu jiwa); Cina (248 ribu jiwa); Asia Tenggara (164 ribu jiwa); dan India (136 ribu jiwa).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengurangan emisi dapat memberikan keuntungan bagi bidang kesehatan. Salah satunya memangkas angka kematian akibat perubahan iklim sebesar 29-71 persen, bergantung pada intervensi yang diambil. Contohnya, bila emisi dijaga pada angka sedang (atau kenaikan suhu hanya 1,3-1,4 derajat Celsius pada 2046-2065 bila dibandingkan dengan masa pra-industri), korban meninggal dapat berkurang hingga 45 ribu orang.

Untuk itu, Springmann mengatakan petugas kesehatan di seluruh dunia perlu segera melakukan program adaptasi. “Salah satunya meningkatkan konsumsi buah dan sayuran sebagai prioritas mitigasi dampak iklim bagi kesehatan,” tuturnya.

THE LANCET | URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

14 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.


Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

22 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara alias Mang Ihin. (ANTARA)
Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?


We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

Musisi USA for Africa yang menyanyikan lagu We are The World pada 1985. People
We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia


Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

25 Januari 2024

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon dekat Pyongyang, Korea Utara, 7 Januari 2024. KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

Kim Jong Un mengatakan krisis pangan di Korea Utara adalah masalah politik yang serius.


TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

24 Januari 2024

TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

Menurut Heru, Ganjar tidak akan melanjutkan program lumbung pangan (food estate) seperti dijalankan sekarang.


Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Kate Middleton/Foto: Instagram/The Wales Brasil
Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?


Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton, Putri Wales dari Inggris, hadiri resepsi malam untuk anggota Korps Diplomatik di Istana Buckingham di London, Inggris 5 Desember 2023. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya


British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

Diskusi membahas hasil kerja sama British Council Indonesia dengan Indonesia dalam mendukung sektor pendidikan di Indonesia. TEMPO/Annisa Febiola
British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.


Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

2 November 2023

Lahan lumbung pangan (food estate) di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang terbengkalai menjadi semak belukar, Kamis, 26 Januari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan melanjutkan megaproyek lumbung pangan atau food estate. Begini penjelasannya.


Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

31 Oktober 2023

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri India Shri Narendra Modi saat menerbangkan layang-layang di Lapangan Monas, Jakarta, 30 Mei 2018. Layang-layang yang diterbangkan, dibuat oleh Museum Layang-Layang Indonesia. TEMPO/Subekti.
Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

Presiden Jokowi menceritakan dirinya pernah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mendapat kuota impor beras. Hasilnya?