TEMPO.CO, Depok - Pusat Peneliti Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mempelajari efek gerhana matahari total yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia di penangkaran hewan Cibinong Science Center LIPI, Rabu, 9 Maret 2016.
Peneliti mengamati prilaku abnormal yang terjadi pada mamalia, burung, reptil, dan serangga, sebelum, saat, dan sesudah gerhana matahari total.
Juru bicara LIPI, Ruliana, mengatakan pengamatan dan penelitian dilakukan untuk melihat dampak gerhana matahari total terhadap perilaku abnormal satwa. Penelitian seperti ini terakhir kali dilakukan di Indonesia pada 1983. "Sekarang ingin melihat kembali seperti apa perilaku satwa saat gerhana matahari," katanya.
LIPI menurunkan dua tim untuk meneliti perilaku abnormal satwa saat gerhana matahari total. Tim pertama melakukan pengamatan di Role Rindu, Palu, Sulawesi Selatan. Tim kedua di penangkaran hewan Cibinong Science Center LIPI.
Baca Juga: Seperti Apa Gerak Gerhana Matahari 2016 di Indonesia?
Di Role Rindu, kata Ruliana, pusat pengamatan dilakukan terhadap satwa, seperti kelelawar, burung, reptil, dan serangga. Sedangkan di penangkaran Cibinong memfokuskan pada pengamatan terhadap reptil, mamalia, dan burung.
Dari hasil awal penelitian, ditemukan perilaku berbeda pada satwa yang diamati. Saat gerhana matahari total, beberapa jenis burung sunyi, seperti posisi tertidur. "Yang diamati satwa nokturnal dan diurnal. Satwa nokturnal saat gelap ada perubahan sedikit. Satwa nokturnal jadi lebih aktif," ucapnya.
Sedangkan tim di Role Rindu menemukan, sebelum gerhana, beberapa satwa bersuara. Namun, begitu gerhana dan gelap selama tiga menit, satwa menjadi diam. Salah satunya, ada burung raja udang yang sebelumnya aktif. Setelah gerhana, hewan ini mencari tempat bersembunyi.
Selain itu, tonggeret berbunyi saat gerhana, sementara pada malam hari bersembunyi. "Tonggeret pada keadaan normal memang berbunyi saat gelap," ujarnya. "Sedangkan katak makro chila menjadi aktif bersahut-sahutan saat terjadi gerhana matahari."
Hewan-hewan lain yang juga diteliti adalah landak Jawa, kukang, jelarang, bajing tiga warna, burung kakaktua jambul kuning, kakaktua tanimbar, kakaktua Jawa, betet Jawa, nuri kepala hitam, dan nuri bayan.
IMAM HAMDI