Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hanya pada Manusia, Badak Ternyata Bisa Terkena TBC  

image-gnews
Leonardo DiCaprio menunggah foto induk badak hitam bersama anaknya yang baru lahir di Sera Community Conservancy, Kenya. Selain menjadi aktor kawakan, Leo juga dikenal sebagai aktivis lingkungan. Instagram.com
Leonardo DiCaprio menunggah foto induk badak hitam bersama anaknya yang baru lahir di Sera Community Conservancy, Kenya. Selain menjadi aktor kawakan, Leo juga dikenal sebagai aktivis lingkungan. Instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti di suaka marga satwa Chitwan National Park, Nepal, menemukan kasus tuberculosis (TBC) pertama pada badak bercula satu betina. Temuan ini adalah penyakit menular pertama pada populasi badak. Kasus tersebut menjadi langkah penting dalam konservasi badak. 

Penemuan itu telah dipublikasikan dalam makalah di Emerging Infectious Disease dan merupakan hasil penelitian yang dimulai pada 2012. Meski perburuan telah dihilangkan sejak 2013, Taman Nasional Chitwan masih melihat 31 kematian badak yang tidak diketahui sebabnya selama lima tahun terakhir.

Sampai saat ini, para peneliti masih belum mampu menentukan sebab kematian badak. Soalnya, taman nasional belum memiliki sistem yang tepat untuk menyelidiki pelakunya. Para peneliti menemukan TBC pada badak disebabkan kelompok Mycobacterium tuberculosis complex.

Bakteri ini punya kaitan erat dengan penyebab TBC pada manusia dan ternak. Pada 2014, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan 9,6 juta kasus baru TBC setiap tahun pada populasi manusia di dunia. "Penemuan TBC pada badak memicu perdebatan soal cara terbaik menangani hewan dan manusia yang berpotensi tertular,” kata Deborah McCauley, pendiri sekaligus Direktur Eksekutif VIEW, kepada Foxnews.com, Rabu, 30 Maret 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kasus badak, perburuan dan gangguan pada habitat sering kali masuk daftar intervensi utama. Meski begitu, penyakit punya potensi menjadi ancaman terbesar. "Kami sudah menduga selama beberapa tahun bahwa penyakit itu adalah bagian yang hilang dari teka-teki konservasi," ujar McCauley.

Ia menuturkan, dengan adanya bukti kuat tentang TBC, ia dapat membantu taman nasional memahami risiko TBC dan penyakit lain yang sangat mengancam. Selain itu, pemahaman penyakit pada spesies yang terancam punah penting untuk membantu mencegah penyebaran lebih lanjut. 

TRI ARTINING PUTRI | FOXNEWS


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

1 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

10 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

30 hari lalu

Kematian Badak Sumatera di Kalimantan
Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

31 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika. Foto: Canva
17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.


Nepal Salahkan Pilot Atas Kecelakaan Pesawat Januari yang Tewaskan 72 Orang

29 Desember 2023

Petugas mengevakuasi jenazah di lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara di Nepal barat, 15 Januari 2023. Televisi lokal melaporkan, asap hitam tebal mengepul dari lokasi kecelakaan saat petugas penyelamat dan kerumunan orang berkumpul di sekitar reruntuhan pesawat. ANI/Handout/via REUTERS
Nepal Salahkan Pilot Atas Kecelakaan Pesawat Januari yang Tewaskan 72 Orang

Otoritas Nepal menyalahkan pilot sebagai penyebab kecelakaan pesawat pada Januari yang menewaskan 72 orang di dalamnya.


Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

26 Desember 2023

Danau Birendra di wilayah Manaslu, Nepal. AP/SNV Nepal, Samir Thapa
Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

Mau mendaki ke puncak Himalaya atau mencari liburan yang paling murah ke Nepal, cari tahu waktu terbaiknya di sini.


Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

6 Desember 2023

Tentara Ukraina terlihat di parit pada posisi di garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 April 2023. REUTERS/Oleksandr Klymenko
Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

Rusia diduga menggunakan warga Nepal sebagai tentara bayaran dalam perang dengan Ukraina. Enam tentara asal Nepal tewas.


Nepal Minta Rusia Tidak Lagi Rekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

5 Desember 2023

Tentara dari Brigade Gurkha berbaris di Parade Ground saat upacara pingsan di Catterick Garrison dekat Richmond, Inggris, 23 November 2023. REUTERS/Phil Noble
Nepal Minta Rusia Tidak Lagi Rekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Menurut media lokal yang mengutip Milan Raj Tuladhar, duta besar Nepal di Moskow, 150-200 warga Nepal bekerja sebagai tentara bayaran di Rusia.


Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merilis kabar kelahiran bayi Badak Sumatera berjenis kelamin Jantan di SRS Taman Nasional Way Kambas Sabtu, 25 Nopember 2023. Dok TNWK
Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.