Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pelarian Gurita Inky dari Akuarium Nasional  

image-gnews
Gurita Inky dari Akuarium Nasional Selandia Baru. ourmidland.com
Gurita Inky dari Akuarium Nasional Selandia Baru. ourmidland.com
Iklan

TEMPO.CO, Wellington - Gurita Inky menunggu sampai gelap dan staf meninggalkan Akuarium Nasional Selandia Baru sebelum melakukan pelarian.

Dia meremas badannya dan menerobos celah kecil di bagian atas tangki dan merayap 2 meter ke lantai. Kemudian ia langsung menuju seberang ruangan ke lubang pembuangan.

Dengan tubuh seukuran bola rugby, Inky berhasil berbaring dan memeras tubuhnya ke dalam lubang itu. Dari sana, dia bergoyang-goyang ke bawah di dalam pipa sepanjang 50 meter sampai kembali ke Samudra Pasifik.

Yang ia tinggalkan tiga bulan lalu adalah jejak berlendir, yang memungkinkan staf di akuarium Napier untuk mereka ulang pelarian yang menakjubkan itu. Dia tidak pernah terlihat sejak itu.

Cerita Inky dimulai di Pania Reef, beberapa ratus meter ke laut dari akuarium. Dia ditarik seorang nelayan di jaring lobster dan tidak dalam kondisi yang baik. Ia telah diserang, mungkin oleh kakap atau ikan lain, dan beberapa tentakelnya tinggal setengah panjang normalnya.

Setelah setahun memulihkan diri di Akuarium Nasional, kata Manajer Rob Yarrall, Inky kembali dalam kesehatan yang baik. Dia juga telah memuaskan staf dengan kecerdasannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dia sering datang, dan Anda bisa memberinya makan," ucap Yarrall. "Dia mencengkeram Anda dengan pengisap pada tentakelnya atau menyemprotkan air ke arah Anda."

Yarrall berujar, karena tidak memiliki tulang, gurita dapat memeras diri melalui hampir semua lubang yang lebih besar daripada paruhnya, sehingga lubang saluran pembuangan selebar 15 sentimeter bukan tantangan besar.

Setelah Inky lolos, staf Akuarium Nasional mencari tahu apa yang terjadi, mengagumi kepandaiannya, berharap yang terbaik. Tidak ada yang berpikir mempublikasikan cerita ini sampai Robyn McLean, Manajer Komunikasi Dewan Kota Napier, mendengar apa yang terjadi minggu ini. Dia menceritakan hal itu kepada wartawan setempat. Tak lama kemudian, dia dan stafnya telah mendapat seratus panggilan media internasional.

"Ini menunjukkan bagaimana kita tidak pernah harus mengabaikan hewan," kata McLean. "Gurita rendah hati adalah makhluk yang sangat-sangat cerdas. Dia memikirkan pelarian ini. Dan dia pun berhasil. Selamat jalan, Inky.”

OURMIDLAND | AP | ERWIN Z.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Ikan piran raksasa yang tertangkap pemancing, di Kongo, Afrika. (Daily Mail)
Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.


Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.


Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Anggota Biodiversity Warriors mengamati ragam flora dan fauna di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 22 Mei 2018. TEMPO/Salsabila Putri Pertiwi
Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.


Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Macan tutul tengah mengendap untuk memburu seekor ikan di tengah sungai berlumpur. Macan tutul sangat ahli memburu ikan, namun sangat sedikit yang berhasil mendokumentasikannya melalui fotografi. Dailymail
Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu


40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

Sejumlah burung jalak kebo sebelum dilepasliarkan dalam Jambore Sapu Gunung di Desa Ranupani, Lumajang, 30 April 2016. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melepas 50 ekor burung jalak kebo, trocokan dan cucak ijo yang merupakan burung endemik TNBTS. ANTARA/Seno
40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.


Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Macan Kumbang
Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.


17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

Dokumentasi anakan burung maleo (Macrocepalon Maleo). ANTARA
17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.


Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar kembar siam  ditemukan di bawah pohon mangga di tenggara Brazil  pada 2001. Kredit: Dr. Nadja L. Pinheiro/Livescience
Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.


Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

caradvice.com.au
Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain