TEMPO.CO, London - Latihan menjadi salah satu faktor penentu sebaik apa penampilan atlet saat bertanding. Hasil studi dari University of Central Lancasire, Inggris, menunjukkan para atlet yang menjalani latihan sesuai analisis asam deoksiribonukleat (DNA) masing-masing mendapat hasil tiga kali lebih baik ketimbang mereka yang tidak melakukan program serupa.
Para peneliti menyusun panduan latihan berdasarkan hasil analisis DNA menggunakan program DNAFit. Laporan riset yang dipublikasikan dalam Biology of Sport itu memuat hasil tinjauan penampilan 28 atlet muda dan 39 pesepak bola Inggris selama delapan pekan. Greg Rutherford, juara lompat jauh Olimpiade, juga menggunakan program DNAFit dalam persiapan menghadapi olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, Agustus nanti.
Seperti dilaporkan Reuters, program DNAFit memilah varian gen yang berhubungan dengan respons tubuh terhadap pola latihan dan nutrisi. Para atlet juga dites di laboratorium yang hasilnya bisa didapat setelah sepuluh hari. Sistem algoritma komputer lantas memberi pola latihan terbaik berdasarkan kondisi genetik masing-masing individu.
Perhitungan varian gen juga dipakai mengukur potensi atlet untuk perkembangan kualitas, kekuatan, dan daya tahan tubuh. Hasil akhirnya adalah pola dan intensitas latihan yang harus dijalani atlet. Sensitivitas atlet terhadap karbohidrat, alkohol, garam, dan lemak juga muncul dalam perhitungan akhir.
Menurut Rutherford, skandal doping yang menghantam dunia atletik menunjukkan betapa pentingnya penggunaan sains untuk meningkatkan penampilan atlet secara alami. "Aku percaya bahwa setiap orang bisa menjadi lebih baik dengan menjalani pola latihan dan istirahat yang tepat," katanya. "Kupikir pengujian DNA adalah masa depan yang bagus untuk itu."
Menggunakan program DNAFit sejak Mei tahun lalu, Rutherford menggunakan hasil-hasilnya ke dalam program latihan yang dia jalani. Namun DNAFit belum dapat memastikan seberapa besar perkembangan penampilan Rutherford dibanding sebelumnya. "Yang kelihatan sekarang adalah Greg mampu mengangkat beban lebih baik di gym dan tingkat kepercayaan meningkat karena latihan yang dilakukannya," kata Direktur DNAFit Avi Lasarow.
REUTERS | MIRROR | GABRIEL WAHYU TITIYOGA