TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) telah menerbitkan lebih dari 300 terabyte data Large Hadron Collider (LHC) secara online gratis. Data ini mencakup kira-kira setengah eksperimen yang dijalankan oleh detektor LHC Compact Muon Solenoid (CMS) selama 2011.
Siaran pers dari CERN menjelaskan bahwa ini termasuk sekitar 2,5 inverse femtobarns - sekitar 250 triliun tabrakan partikel. Meskipun data itu terdengar mengerikan, CERN telah membuatnya mudah dicerna. Informasi ini tersedia untuk diunduh dalam dua format, "dataset primer" yang digunakan oleh para peneliti CERN, dan "dataset turunan " ringan yang ditujukan untuk diakses oleh khalayak yang lebih luas.
CERN mengatakan data yang terakhir membutuhkan daya komputasi pemrosesan jauh lebih sedikit dan dapat dengan mudah dianalisa oleh siswa universitas atau sekolah tinggi. Untuk membantu memproses, lembaga ini juga telah membuat perangkat lunak berdasarkan alat pemodelan data miliknya, CernVM, yang bebas untuk diunduh.
Baca juga:
Panggil Luhut, Presiden Jokowi Tanya Soal Panama Papers
Tak Tahu Mayfair, Luhut Pandjaitan Bantah Panama Papers
Skandal Panama Papers: Jokowi Didesak Telusuri Harta Luhut
"Setelah kami selesai mengeksplorasi data, kami melihat tidak ada alasan untuk tidak membuat mereka tersedia untuk umum," ujar fisikawan CMS Kati Lassila-Perini, yang memimpin upaya pelestarian data detektor itu, sebagaimana dikutip The Verge, Senin, 25 April 2016.
"Manfaat yang banyak, dari menginspirasi siswa SMA, hingga pelatihan para fisikawan partikel masa depan. Dan secara pribadi, sebagai koordinator pelestarian data CMS, ini adalah bagian penting dari memastikan ketersediaan jangka panjang dari data penelitian kami," tambahnya.
Rilis seperti ini merupakan komitmen CERN untuk transparansi dan pelestarian data. Pada tahun 2014, 17 terabyte data LHC meliputi percobaan pada tahun 2010 diterbitkan, yang memungkinkan fisikawan di seluruh dunia memeriksa aspek tabrakan partikel yang tidak terpantau oleh peneliti CERN.
THE VERGE | ERWIN Z