TEMPO.CO, Amsterdam - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para peneliti telah mengisolasi bagian dari genom manusia yang bisa menjelaskan perbedaan bagaimana manusia mengalami kebahagiaan.
"Penelitian ini merupakan sebuah tonggak dan awal baru. Sebuah tonggak karena kami sekarang yakin bahwa ada aspek genetik untuk kebahagiaan dan awal baru karena tiga varian yang kita ketahui terlibat hanyalah sebagian kecil. Kami berharap bahwa banyak varian akan memainkan peran," kata ahli genetika Profesor Meike Bartels, sebagaimana dikutip sciencedaily, Senin, 25 April 2016.
Ini adalah temuan dari studi internasional skala besar atas lebih dari 298.000 orang, yang dilakukan oleh Profesor Vrije Universiteit Amsterdam Meike Bartels (Genetika) dan Philipp Koellinger (Genoeconomics).
Para peneliti menemukan tiga varian genetik untuk kebahagiaan, dua varian yang dapat menjelaskan perbedaan gejala depresi, dan sebelas lokasi di genom manusia yang dapat menjelaskan berbagai tingkat neurotisisme.
Varian genetik untuk kebahagiaan terutama dinyatakan dalam sistem saraf pusat dan sistem kelenjar adrenal dan pankreas. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics.
SCIENCEDAILY | ERWIN Z