TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tim mahasiswa Universitas Indonesia, Solar Boat Team (SBT), Hydros Team (HT), dan Autonomous Marine Vehicle Team (AMV), akan berkompetisi mewakili Indonesia dalam perlombaan bertema maritim di Belanda, Swiss, dan Amerika pada Juni dan Juli mendatang.
Kapal-kapal yang akan berlomba adalah Kapal Jagur karya SBT, Kapal Plat Datar (karya HT), serta Kapal Makara-06 dan Makara-05 (karya AMV). Ketiga tim menguji coba karya kapal inovasi mereka di Danau Kenanga UI, Depok, Senin, 9 Mei 2016.
Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi menyatakan, bangga dengan prestasi para mahasiswa UI dalam menciptakan karya inovatif. "Diharapkan keikutsertaan para tim pembuat kapal inovatif dari UI ini mampu memperkenalkan kapal khas Indonesia dalam kontes internasional serta meningkatkan citra Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," kata Arman, Senin, 9 Mei lalu.
Ia juga berharap karya mahasiswa ini dapat memicu pertumbuhan inovasi dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan pada kapal.
Solar Boat Team akan mengikuti ajang kompetisi Internasional Dutch Solar Challenge di Belanda, 30 Juni sampai 9 Juli 2016. Tema lomba adalah panel surya sebagai tenaga alternatif penggerak kapal yang ramah lingkungan.
Kapal Jayasatria Garuda yang disingkat Jagur, mengusung konsep sumber energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan. Tim SBT menggunakan tenaga matahari sebagai penggerak kapal. Model Jagur adalah kombinasi kapal tradisional Indonesia yang menggunakan cadik atau hull samping.
"Kami yakin kombinasi desain kapal tradisional Indonesia dan pengembangan hull design yang digunakan untuk Dutch Solar Challenge, akan menghasilkan kapal yang ringan, bermanuver baik, dan resistensinya rendah," kata Pradhana Sadhu, anggota SBT.
Jagur memiliki panjang 6 meter dan berat 25 kilogram. Bahan bakarnya menggunakan solar panel 260 WP, sehingga mampu mencapai efisiensi solar panel sebanyak 20 persen.
Hydros Team akan mengikuti lomba Internasional Hydrocontest 2016 di Swiss pada 24-31 Juli 2016. Lomba ini mengangkat tema efisiensi energi hull kapal.
Kapal Plat Datar yang dibuat Hydros Team mampu bergerak cepat dan mengangkat beban berat dengan efisiensi tinggi. Plat Datar adalah kapal dengan desain hull yang tidak streamline tapi patah-patah, agar stabil dan mampu mengangkut beban yang berat dan dapat dipakai dalam industri maritim.
Rara Rahil, anggota tim HT, mengatakan kapal Plat Datar menggunakan aluminium atau baja tanpa bending. "Dari segi stabilitas, konsep ini sangat baik sehingga mampu mengangkut beban yang berat dan mengurangi luasan permukaan yang basah sehingga menekan jumlah hambatan yang diterima kapal," ujarnya.
Sedangkan Autonomous Marine Vehicle Team akan menghadiri AUVSI Roboboat Competition 2016 di Virginia Beach, Amerika Serikat, pada 4-10 Juli 2016. Keunggulan kapal bawah laut mereka adalah teknologi tanpa awak.
Kapal Makara-06 atau Drone Bawah Laut adalah kapal tanpa awak pertama dengan konsep hybrid, yaitu remotely operated vehicle (ROV) dan autonomous underwater vehicle (AUV).
Keunggulan Makara-06 yaitu kemampuan merekam gambar, video, serta deteksi bentuk di bawah laut. Kemampuan sensor mengolah citra menjadi keunggulan dari drone bawah laut ini.
Makara-06 dirancang bisa bertahan selama empat jam di bawah air pada kedalaman hingga 100 meter. Tim AMV juga menciptakan kapal serupa namun berbeda fungsi yaitu Makara-05 sebagai drone permukaan air.
Zulfah, dari tim AMV, mengatakan kedua kapal ini dirancang untuk misi yang spesifik. "Yaitu sebagai pengganti kerja manusia di permukaan maupun dalam air guna menunjang aktivitas di bidang keamanan, penelitian bawah laut, serta penanganan bencana sehingga bermanfaat untuk negeri kita sendiri.”
REZKI ALVIONITASARI