Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merkurius Lintasi Matahari, Peneliti Temukan Hal Ini

image-gnews
Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dalam satu garis lurus. Abc15.com
Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dalam satu garis lurus. Abc15.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merkurius, planet terdalam di tata surya, melintasi wajah matahari pada Senin, 9 Mei 2016. Fenomena itu menyuguhkan pemandangan langka yang terjadi sekali setiap sepuluh tahun atau lebih, ketika Bumi dan planet tetangganya yang lebih kecil berada dalam posisi sejajar di antariksa.

Perjalanan yang disebut para astronom sebagai "transit" itu dimulai dengan apa yang terlihat seperti titik kecil hitam di pinggir matahari pada pukul 07.12 EDT (1112 GMT) dalam gambar-gambar yang disiarkan langsung NASA TV.

Sepanjang tujuh setengah jam selanjutnya, Merkurius yang melakukan perjalanan dengan kecepatan 30 mil (48 kilometer) per detik, melintasi wajah matahari, memperlihatkan pemandangan yang terakhir terlihat tahun 2006.

"Semua ini tentang perspektif," kata Jim Green, Kepala Ilmu Planet Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), dalam diskusi panel yang disiarkan NASA TV.

Orbit Merkurius mengelilingi matahari lebih miring ketimbang Bumi. Karena itu, ucap Green, jarang sekali terlihat melewati matahari dari garis pandang Bumi.

Sekitar 13 kali dalam satu abad, Merkurius dan Bumi sejajar, memberi kesempatan para pengamat bintang dan astronom profesional menyaksikan Merkurius lewat antara Bumi dan matahari.

Transit Merkurius pada Senin adalah yang pertama sejak Misi MESSENGER NASA ke Merkurius, yang mengelilingi planet itu dari 2011 sampai 2015.

Pesawat antariksa itu menyiarkan detail mengejutkan tentang Merkurius, yang punya banyak kawah dan lanskap sangat beragam.

Meski suhu permukaan Merkurius sampai 800 derajat Fahrenheit (427 derajat Celsius)—cukup panas untuk melelehkan timbal, planet ini juga memiliki kawah-kawah tempat matahari tidak pernah bersinar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lubang-lubang yang suhunya bersaing dengan tempat-tempat terdingin di tata surya ini mengandung air beku dan bahan organik.

Selama transit Senin, para astronom berharap bisa membangun temuan MESSENGER dengan belajar lebih banyak tentang gas-gas yang menguap dari permukaan planet.

Menurut Green, "Pengeluaran gas-gas" tersebut kemungkinan merupakan faktor yang menyebabkan mengapa Merkurius menyusut.

Para astronom juga menggunakan transit untuk menyesuaikan sensor pada trio teleskop antariksa dan menyempurnakan teknik untuk melihat planet-planet di luar tata surya.

"Ketika satu planet melintas di depan matahari, itu menyebabkan tingkat kecerahan matahari meredup. Para ilmuwan bisa mengukur peredupan kecerahan serupa pada bintang-bintang lain untuk menemukan planet-planet yang mengorbiti mereka," ujar NASA, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Merkurius baru akan melintas di antara matahari dan Bumi lagi pada 2019. Sesudahnya, kesempatan menyaksikan peristiwa itu tidak akan datang sampai 2032.

ANTARA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

1 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

2 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.